Scroll untuk baca artikel
Terkini

Masih Ragu untuk Keluar dari Zona Nyaman? Ini 5 Alasan Kamu Harus Berani

Redaksi
×

Masih Ragu untuk Keluar dari Zona Nyaman? Ini 5 Alasan Kamu Harus Berani

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Kalau hidup adalah pilihan, maka setiap pilihan mengandung risiko. Sekalipun memilih pilihan yang dianggap aman, bukan berarti pilihan itu tanpa risiko.

Risiko dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan.

Maka itu, ketika dihadapkan pada risiko setiap orang mempunyai sifatnya berbeda-beda.

Merangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada 3 sifat pengambil risiko :

  1. Risk Avoider adalah orang yang enggan mengambil risiko yang berat atau tipikal orang ‘cari aman’.
  2. Risk Calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan berisiko berat dengan menimbang keuntungan dan kerugian yang bakal didapat dari keputusannya itu.
  3. Risk Taker adalah orang yang mempunyai keberanian untuk menanggung risiko yang berat. Orang tipe ini memiliki kecenderungan spekulatif mengambil keputusan dan biasanya ia mengukur risiko secara intuitif saja.

Kebanyakan orang mempunyai sifat risk avoider. Bagi sebagian besar orang memang lebih memilih zona aman ketimbang menempatkan dirinya dalam ketidakpastian kendati kelak ia berpeluang menjadi orang hebat.

Karena itu, adalah sebuah keistimewaan bagi seseorang yang berani mengambil risiko dengan keluar dari zona nyamannya. Baik ia kemudian menjadi seorang risk calculator atau risk taker, orang-orang demikian adalah orang yang langka, dan banyak orang-orang besar mempunyai sifat seperti itu.

Risk avoider bukanlah sifat yang buruk, tapi sesorang yang memilih bertahan di zona nyamannya akan tertinggal dari orang-orang yang mengubah hidupnya meski harus menghadapi risiko yang berat.

Adapun, berikut adalah 5 alasan menjadi seorang yang berani mengambil risiko :

1. Berani Mengambil Risiko Lebih Siap Menerima Kegagalan Sebagai Pembelajaran

Mafhum bahwa kehidupan tak selalunya soal keberhasilan tapi juga tentang kegagalan. Nyaris tak ada orang yang tidak pernah mengalami pahitnya kegagalan.

Maka itu, seseorang yang berani mengambil risiko maka ia juga harus siap untuk kemungkinan terburuk, yakni gagal. Sehingga, berbeda dengan orang yang suka ‘cari aman’, orang yang mengambil risiko lebih siap untuk gagal dan akan menjadikannya sebagai bahan pembelajaran untuk terus berkembang menjadi lebih baik.

2. Berani Mengambil Risiko maka Tidak akan Menyia-nyiakan Kesempatan

Seorang yang berani mengambil risiko tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Pasalnya, baginya, kesempatan itu tidak datang berkali-kali dalam hidupnya. Itu karenanya, ia akan berusaha keras untuk memperjuangkan kesempatan yang telah ia pilih itu.

3. Mempunyai Sudut Pandang yang Lebih Luas dalam Mempertimbangkan Risiko

Seorang yang berani keluar dari zona nyamannya pastinya mempunyai pengalaman yang lebih kaya. Itu sebabnya, ia sudah terbiasa menghadapi hal-hal yang berisiko, sehingga dalam menghadapi hal-hal yang berisiko di depan ia akan mempunyai sudut pandang yang lebih luas berdasarkan pengalamannya dan karenanya akan menjadinnya lebih bijak.

4. Tidak Mudah Berpuas Diri

Orang yang berani keluar dari zona nyaman akan selalu terpacu untuk menjajal hal-hal baru. Sehingga, ia tidak akan mudah berpuas diri dan tidak pernah berhenti untuk terus berkembang.

5. Hidup Lebih Berwarna

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, orang yang berani mengambil risiko akan kaya pengalaman. Maka itu, ia akan mempunyai kehidupan yang lebih berwarna sehingga tidak membosankan. Selain itu, ia juga menjadi orang yang berani berekspresi sesuka hatinya sehingga tidak takut menghadapi apapun konsekuensinya.

Menjadi seorang yang berani keluar dari zona nyaman bukanlah hal yang mudah. Apalagi, pilihan dalam kehidupan kerapkali tidaklah kita pilih sendiri. Oleh karena itu, mencoba menjadi seorang risk taker atau risk calculator tidak ada salahnya. Malah dengan begitu akan menjadikan kita menjadi pribadi yang siap menghadapi risiko. [rif]