Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Memahami 6 Perkembangan Pada Masa Remaja

Redaksi
×

Memahami 6 Perkembangan Pada Masa Remaja

Sebarkan artikel ini

3. Perkembangan intelektual

Masa remaja awal adalah masa perkembangan kecerdasan yang akan mencapai puncaknya. Pada umur kira-kira 14 tahun mereka telah mampu mengambil kesimpulan abstrak dari kenyataan yang ditemukannya.

Pada umur antara 16-16 tahun perkembangan kecerdasan dapat dikatakan selesai. Karena itu mereka telah mampu mengkritik orang tuanya, guru dan para pemimpin yang menurut penilaian obyektif kurang baik atau bijaksana.

4. Perkembangan sosial

Sementara itu masa rema memiliki sikap sosial lebih dewasa, mulai ada penyesuaian dengan lingkungan baik lingkungna keluarga maupun sekitar masyarakat.

Hal terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku mereka yang lebih besar daripada pengaruh keluarga karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok.

5. Perkembangan moral

Pada usia ini remaja memiliki tingkat moralitas yang sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak. Mereka sudah lebih mengenal tentang nilai-nilai moral atau konsep-konsep moralitas, seperti kejujuran, keadilan, kesopanan dan kedisiplinan.

Mulai muncul dorongan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Remaja berperilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya, tetapi psikologis (rasa puas dengan adanya penerimaan dan penilaian positif dari orang lain tentang perbuatannya).

6. Perkembangan kesadaran beragama

Pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang cepat sehingga memungkinkan terjadinya kegoncangan emosi, kecemasan dan kekhawatiran. Bahkan kepercayaan agama yang telah tumbuh pada umur sebelumnya mungkin pula mengalami kegoncangan.

Kepercayaan kepada Tuhan kadang-kadang sangat kuat akan tetapi kadang-kadang menjadi berkurang yang terlihat pada cara ibadahnya yang  kadang-kadang rajin dan kadang-kadang malas. Penghayatan rohaniahnya cenderung skeptis (was-was) sehingga muncul keengganan dan kemalasan untuk melakukan berbagai kegiatan ritual (seperti ibadah salat) yang selama ini dilakukannya dengan penuh kepatuhan. (Dari berbagai sumber bacaan)