BARISAN.CO – Perkembangan pada masa remaja dikutip dari Healthy Children, masa remaja dikategorikan sebagai masa transisi yang dialami anak-anak untuk mencapai usia dewasa. Adolescence atau remaja memiliki arti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa
Menurut Zakiya Darajat dikutip dari buku Kesehatan mental mengatakan remaja adalah anak yang ada pada masa peralihan di antara masa anak-anak dan masa dewasa, di mana anak-anak mengalami perubahan cepat di segala bidang. Mereka bukan lagi anak-anak baik bentuk bada, sikap dan cara berpikir, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Sedangkan rentangan usia dalam masa remaja ada beragam pendapat. Bigot, Konstam, Palland mengemukakan bahwa masa pubertas berada dalam usia 15-18 tahun dan masa adolescence dalam usia 18-21 tahun. Menurut Hurlock dan Zakiyah Daradjat, rentangan usia remaja itu antara 13-21 tahun.
Sementara itu, WHO menetapkan batas usia 19-20 tahun sebagai batasan usia remaja dan Perserikatan Bangsa-bangsa sendiri menetapkan usia 15-24 tahun sebagai usia pemuda (youth). Sedangkan di Indonesia, batasan remaja yang mendekati batasan PBB tentang pemuda adalah kurun usia 14-24 tahun.
Tahap perkembangan pada masa remaja
Adapun 6 tahap pekembangan pada masa remaja yakni:
1. Perkembangan fisik
Secara fisik masa usia remaja mengalami perubahan sangat cepat. Badannya berubah dari kanak-kanak menjadi dewasa dalam masa empat tahun (usia 13-16 tahun). Perubahan tubuhnya tidak serentak dan kadang-kadang tidak ada imbang, sehingga keserasian gerak tulang. Hal ini terutama tampak jelas pada hidung, kaki dan tangan.
Juga terjadai para perubahan bentuk tubuhnya yakni kelenjar kanak-kanaknya telah teratur dan berganti dengan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon dan mempengaruhi pertumbuhan, termasuk organisasi seks, yang berakibat anak perempuan mengalami haid, dan anak laki-laki mimpi basah yang biasa disebut dengan masa puber atau baligh. Terjadi pula perubahan pada bagian tubuh luar yang menyebabkan makin jelasnya perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
2. Perkembangan emosi
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, seperti perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.
Usia remaja awal perkembangan emosinya menunjukkan sikap yang sensitif dan reaktif sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi social. Sikap emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung/marah atau mudah sedih/murung).
3. Perkembangan intelektual
Masa remaja awal adalah masa perkembangan kecerdasan yang akan mencapai puncaknya. Pada umur kira-kira 14 tahun mereka telah mampu mengambil kesimpulan abstrak dari kenyataan yang ditemukannya.
Pada umur antara 16-16 tahun perkembangan kecerdasan dapat dikatakan selesai. Karena itu mereka telah mampu mengkritik orang tuanya, guru dan para pemimpin yang menurut penilaian obyektif kurang baik atau bijaksana.
4. Perkembangan sosial
Sementara itu masa rema memiliki sikap sosial lebih dewasa, mulai ada penyesuaian dengan lingkungan baik lingkungna keluarga maupun sekitar masyarakat.
Hal terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku mereka yang lebih besar daripada pengaruh keluarga karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok.
5. Perkembangan moral
Pada usia ini remaja memiliki tingkat moralitas yang sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak. Mereka sudah lebih mengenal tentang nilai-nilai moral atau konsep-konsep moralitas, seperti kejujuran, keadilan, kesopanan dan kedisiplinan.