BARISAN.CO – Saat ini sudah mulai masuk musim hujan, meski masih bulan September. Biasanya musim hujan dimulai pada bulan Oktober. Meski demikian hujan merupakan karunia Allah Swt yang patut disyukuri, sebab hujan memberikan berkah. Bahkan Rasulullah Saw membasahi badan dengan air hujan.
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
Anas bin Malik Ra, berkata: “Rasulullah Saw pernah menyingkap pakaiannya lalu membasahi anggota tubuhnya dengan air hujan. Maka kami bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal itu?”. Maka Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya air hujan ini baru saja turun dari Rabb-nya Ta’ala.” (HR. Muslim)
Bagaimana penjelasan ilmiah mengenai membasahi badan dengan air hujan sebagaimana hadis di atas. Ion negatif adalah ion yang baik bagi tubuh manusia. Menurut fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899 yang menemukan ion, mengatakan bahwa ion negatif didapati berada dalam keadaan stabil di udara dengan cara berikatan dengan molekul air disekitarnya.
Itulah sebabnya mengapa ion-ion negatif banyak didapatkan pada waktu hujan turun. Setiap friksi atau gesekan yang terjadi di udara cenderung menghasilkan ion positif dan mengusir ion negatif.
Mengapa? Angin biasanya membawa debu atau polutan. Partikel debu atau polutan bermuatan positif. Kalau gesekan udara cenderung menghasilkan ion positif, maka benturan air justru menghasilkan ion negatif.
Saat air memecah atau menabrak benda, ion positif jatuh bersama air. Sebaliknya, ion negatif terbang bebas bersama dengan kabut yang timbul dari deburan air.
Menurut fisikawan A. P. Krueger dari Jerman pada tahun 1960. Krueger menjelaskan bahwa dengan menghirup ion negatif dapat menurunkan kandungan level serotonin dalam darah. Serotonin adalah sejenis hormon saraf yang bersifat depresan, dimana dampak serotonin dapat mengakibatkan mental depresi dan juga dapat menimbulkan penyempitan pada saluran pernapasan.
Hal ini dibuktikan juga oleh Sulman dengan melalui percobaan terhadap para pasien yang terkena angin Sharaf atau Hamsin yang mengalami peningkatan serotonin 1000 kali lipat dari orang biasa, dan sembuh setelah melalui terapi ion negatif (1974).
Professor Tomoo Ryusidari Tokyo Metropolitan University mengatakan dalam hasil penelitiannya bahwa Ion Negatif di udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui dan hujan yang masuk ke dalam pori-pori kulit. Ion ini masuk ke seluruh sel dalam tubuh dengan menumpang arus aliran darah.
Ion Negatif dalam tubuh dapat menguraikan asam laktat menjadi zat yang tidak berbahaya (air dan ion laktat) yang mudah dibawa oleh aliran darah menuju tempat pembuangan (pada saat tubuh lelah dan tegang, asam laktat dalam tubuh akan terkurung dalam sel yang mengakibatkan timbulnya rasa pegal-pegal).
Selain itu Ion Negatif mempunyai kemampuan meningkatkan kerja limpa dalam menghasilkan kekebalan tubuh. Otomatis tubuh mampu menghadapi berbagai virus yang masuk. Influenza dan penyakit virus lainnya pun keder masuk ke tubuh.
Di samping itu, dalam beberapa literatur, air hujan juga mengandung H2O2 (Hidrogen Peroksida). Ternyata, H2O2 dapat dijadikan holistic healing atau “terapi pengobatan”. Oleh karenanya manfaat lain dari air hujan bagi kesehatan yaitu mencegah dan mengobati masalah pada lambung seperti: Maag, kandungan gas berlebih/kembung, dll.
Sedangkan masyarakat tradisional juga telah mengenal pengobatan dengan menggunakan air hujan yang dikelola secara sederhana seperti; Menadahkan air hujan yang langsung dari langit, tanpa melalui perantara seperti genteng, talang, batang, daun, dll, setelah hujan berlangsung kira-kira 10 menit (hujan pertama).