Scroll untuk baca artikel
Blog

Mencermati RAPBN Tahun 2023 (Bagian Dua)

Redaksi
×

Mencermati RAPBN Tahun 2023 (Bagian Dua)

Sebarkan artikel ini

Alokasi POLRI merupakan 10,85% dari seluruh K/L dan tercatat sebagai yang terbesar ketiga. Nilai alokasi RAPBN 2023 relatif setara dengan outlook tahun 2022, dan lebih besar dibanding tahun 2020 dan 2021. Nilai alokasi yang besar dan termasuk urutan tiga besar ini memang selalu terjadi tiap tahun pada era Presiden Jokowi.  

Alokasi Kementerian Pertahanan merupakan 13,28% dari seluruh K/L, dan tercatat sebagai terbesar. Nilai alokasinya sedikit menurun pada RAPBN 2023 dibanding outlook tahun 2022, namun masih lebih besar dibanding 2021. Bahkan secara porsi justru meningkat, karena keseluruhan belanja K/L yang menurun.  

Terkait tema pokok dan lima fokus kebijakan RAPBN 2023 dapat pula diperiksa alokasi untuk beberapa kementerian teknis. Diantaranya: kementerian Pendidikan (Rp80,22 Trilyun atau 8,08%), kementerian Pertanian (Rp15,42 Trilyun atau 1,55%), kementerian Perindustrian (Rp2,92 Trilyun atau 0,03%), dan kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Rp6,91 Trilyun atau 0,74%). 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memang bertambah alokasinya dibanding outlook tahun 2022. Namun nilainya masih lebih rendah dibanding realisasi tahun 2021, dan hanya setara dengan tahun 2020.

Kementerian Pertanian memperoleh porsi alokasi yang sangat kecil. Memang terjadi kenaikan dibanding outlook tahun 2022, namun masih lebih kecil dibanding realisasi tahun 2021. Bahkan jauh lebih kecil dibanding tahun 2015-2019. Padahal tantangan produktivitas yang sangat berat saat ini dan di masa mendatang adalah dalam hal pertanian.

Sementara itu, alokasi kementerian Perindustrian dan kementerian Lingkungan Hidup yang amat kecil juga tidak sesuai dengan fokus kebijakan yang dinarasikan. Dikatakan bahwa fokus kebijakan keempat adalah revitalisasi industri, dan fokus kebijakan kelima adalah pembangunan ekonomi hijau.  

Pencermatan lebih mendalam atas berbagai aspek detil dari belanja dan pengeluaran pembiayaan dalam RAPBN 2023 tentu saja diperlukan untuk memberi asesmen yang lebih baik dan lengkap. Namun, uraian pada tulisan bagian satu dan bagian dua di atas, membuat penulis berpandangan belanja negara tidak atau kurang mencerminkan tema serta fokus kebijakan RAPBN 2023. [rif]