3. Buat sasaran prioritas
Atasi satu kegiatan pada satu waktu, sehingga Anda tidak membuatnya kewalahan. Atau boleh sedikit membantu sekiranya dia nampak amat kesulitan. Hal ini agar tidak membuatnya jera melakukan sendiri dan gagal, lalu frustasi.
4. Luangkan waktu
Coba beri waktu untuk anak-anak sekitar 10 menit untuk menyisir rambut sendir , menggosok gigi sendiri. Jangan dahulukan rasa khawatir jika menggosok giginya kurang bersih, menyisirnya akan membuang waktu, karena Anda sendiri lebih mendahulukan waktu Anda daripada waktu anak Anda.
5. Jangan menuntut kesempurnaan dalam proses ini
Terimalah bahwa dia tidak akan melakukan tugas sebaik Anda. Jika susu tumpah, tunjukkan padanya cara membersihkannya tanpa kritik Atau apalagi omelan, dan yakinkan dia bahwa itu terjadi pada semua orang.
6. Berikan pujian saat dia melakukan dengan baik
Pujian jauh lebih efektif daripada kritik untuk membangun kemandirian. Setiap pujian yang Anda berikan menjadi vitamin untuk semangat barunya mencoba hal-hal lain tanpa takut salah. Ingat tentang nasihat ‘Anak belajar lewat kehidupannya’ Dorothy Law Nolte.
7. Pertimbangkan keadaan
Jika anak-anak lelah, sakit, stres, atau menyesuaikan diri dengan perubahan, ini bukan saatnya untuk memperkenalkan tanggung jawab baru. Dan jangan berkecil hati jika mereka mundur, jika Anda ingin melakukan tugas setelah mereka menguasainya. Ini normal. Berbagi beban untuk sementara dapat membantu mereka bangkit kembali lebih cepat daripada jika Anda memarahi atau mengkritik mereka.
Jangan terburu-buru untuk menyelesaikan masalah kecil saat muncul. Dorong keterampilan pemecahan masalah anak Anda dengan menanyakan apakah dia bisa menemukan solusi. Jika dia bingung, beri dia waktu untuk berpikir sebelum menawarkan ide Anda. (Luk)