Beberapa waktu lalu, Connie sempat menghebohkan publik dengan pernyataannya terkait mafia alutsista (alat utama sistem persenjataan) berinisial Mr. M. Saat itu, Connie mengatakan pernyataannya itu merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai warga negara dalam mengawal anggaran pertahanan negara.
Ketika diminta untuk mengungkapkan lebih detil soal sosok Mr. M, ia menyarankan agar Kemhan dan KPK bekerjasama karena Connie menilai sebagai akademisi intelektual bukan ranahnya untuk mengungkapkan sosok mafia itu.
Dalam wawancara di channel YouTube Deddy Corbuzier, Connie mengungkapkan adanya dugaan suap mafia berinial Mr. M di salah satu angkatan di TNI yang tidak disebutkan spesifik angkatannya memesan drone.
“Ini atas nama industri pertahanan bohong-bohongan ini, pseudo-indhan ini. dipesanlah, presentasinya meyakinkan, 12 biji. tahu-tahu 10 jatuh semua pas diterbangin,” ungkap Connie dalam wawancara yang diunggah minggu lalu.
Connie melanjutkan setelah kejadian tersebut, angkatan TNI yang memesan merasa dirugikan dan mengajukan keluhan, tetapi Mr. M berdalih jika GPS dari drone yang dipesan angkatan TNI jatuh karena GPS-nya diganggu oleh pihak lain. Setelah kejadian itu, lanjut Connie, baik mafia dan angkatan TNI yang memesan mencoba uji ulang drone di tempat tersembunyi. Sayangnya, drone itu kembali jatuh.
Merasa tak sesuai harapan, angkatan TNI yang deal dengan mafia itu meminta uangnya dikembalikan. Namun, mafia itu tidak terima dan meminta uang yang telah ia keluarkan untuk menyogok oknum dari angkatan TNI juga dikembalikan.
Keberanian Connie mengungkap sosok Mr. M di balik mafia alutsista patut diacungi jempol. Terutama banyak orang yang khawatir saat mengungkapkan sesuatu yang salah, maka teror akan datang menghampiri.
“Saya tidak mendapatkan teror apapun setelah itu. Malahan, menariknya, semakin banyak pihak mendukung dengan mengirimkan data dan indikasi masalah yang terjadi di pertahanan negara kita,” pungkas Connie. [rif]