Penyakit ain adalah gangguan yang disebabkan oleh mata sehingga seseorang iri atas nikmat orang lain. Adapun cara penyembuhannya yakni dengan ruqyah
BARISAN.CO – Sangat terasa asing di telinga, mendengar istilah penyakit ain yang mulai ramai diperbincangkan di media sosial. Lantas, apakah penyakit ain itu, cici-cirinya, penyebabnya dan bagaimana cara mengobati penyakit ain?
Perlu diketahui bahwasanya penyakit ain bukanlah penyakit fisik atau penyakit medis yang membutuhkan perawatan dokter dan obat modern. Penyakit ain adalah gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata yang berdampak pada penyakit hati.
Jadi penyakit ain, bukanlah penyakit mata pada umumnya seperti mengalami perih, gatal, mata merah maupun belekan. Akan tetapi penyakit mata yang menyebabkan penyakit hati seperti kekaguman, iri hati, dan menyebabkan keluhan jiwa.
Mengenai penyakit ain bahkan telah dijelaskan dalam al-Quran, Allah Swt berfirman dalam surah Al-Falaq ayat 1-5:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ (1) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ (4
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5
“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5).
Penejelasan penyakit ain diperjelas sebagaimana hadits nabi, Rasulullah Saw bersabda:
العين حق، ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين
“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim).
Cara mengobati penyakit ain
Lantas bagaimana menyembuhkan penyakit ain. Hal ini diperjelas dari hadist Nabi Muhammad Saw bahwasanya Aisyah Ra, ia berkata:
كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ العَيْنِ
“Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ‘ain” (HR. Muslim)
Hadits di atas menjelaskan bagaimana menyembuhkan penyakit ain yakni dengan cara diruqyah. Jadi penyakit jenis ini termasuk gangguan hati yang bisa disebabkan karena kemasukan jin atau terkena halusinasi yang menyebabkan rasa dengki, kekeguman berlebih, hasud dan iri atas nikmat orang lain.
Rasulullah Saw bersabda sebagaiman dari hadits Abu Umamah bin Shal:
اغتسل أَبِي سَهْلُ بْنُ حُنَيْفٍ بِالْخَرَّارِ، فَنَزَعَ جُبَّةً كَانَتْ عَلَيْهِ وَعَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ يَنْظُرُ، قَالَ: وَكَانَ سَهْلٌ رَجُلاً أَبْيَضَ، حَسَنَ الْجِلْدِ، قَالَ: فَقَالَ عَامِرُ بْنُ رَبيعَةَ: مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ وَلا جِلْدَ عَذْرَاءَ، فَوُعِكَ سَهْلٌ مَكَانَهُ، فَاشْتَدَّ وَعْكُهُ، فَأُتِي رَسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – فَأُخْبِرَ أَنَّ سَهْلاً وُعِكَ وَأَنَّهُ غَيرُ رَائِحٍ مَعَكَ يَا رسول الله، فَاَتَاهُ رَسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – فَأَخْبَرَهُ سَهْل بالَّذِي كَانَ مِنْ شَأنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ، فَقَالَ رَسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم -: “عَلاَمَ يَقْتُلُ أًحَدُكمْ أَخَاهُ؟ أَلا بَرَّكْتَ؟، إِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ، تَوَضَّأْ لَهُ”. فَتَوَضَأَ لَهُ عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ، فَرَاحَ سَهْل مَعَ رَسُولِ الله – صلى الله عليه وسلم – لَيْسَ بِهِ بَأْسٌ
“Suatu saat ayahku, Sahl bin Hunaif, mandi di Al Kharrar. Ia membuka jubah yang ia pakai, dan ‘Amir bin Rabi’ah ketika itu melihatnya. Dan Sahl adalah seorang yang putih kulitnya serta indah. Maka ‘Amir bin Rabi’ah pun berkata: “Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis”.
Maka Sahl pun sakit seketika di tempat itu dan sakitnya semakin bertambah parah. Hal ini pun dikabarkan kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, “Sahl sedang sakit dan ia tidak bisa berangkat bersamamu, wahai Rasulullah”. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pun menjenguk Sahl, lalu Sahl bercerita kepada Rasulullah tentang apa yang dilakukan ‘Amir bin Rabi’ah.