Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Mengenal Sesar Lembang dan Potensi Gempanya

:: Thomi Rifai
30 November 2022
dalam Edukasi
Mengenal Sesar Lembang dan Potensi Gempanya

Peta Sesar Lembang yang tidak berupa patahan lurus, namun bercabang di beberapa titik. (dok. BMKG)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Sesar Lembang kembali menjadi perbincangan publik paska Gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Cianjur Jawa Barat Senin 21 November 2022 lalu.

Dalam catatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa Cianjur disebabkan oleh aktivitas pada Sesar Cimandiri.

Jawa Barat menyimpan banyak sesar alias patahan yang berpotensi menyebabkan lindu berbahaya. Menurut data Stasiun Geofisika Bandung per Juni 2022 paling tidak ada enam sesar yang ada di Jawa Barat yakni Sesar Cimandiri, Baribis, Cipamingkis, Garsela, Citarik dan Lembang.

Sesar Lembang sempat jadi salah satu pembahasan yang menghangat di twitter usai gempa mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November lalu. Topik tersebut seiring meningkatnya kekhwatiran masyarakat terhadap potensi gempa yang lebih besar di Jawa Barat akibat pergerakan sesar Lembang.

BACAJUGA

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Bayah Banten Terasa Hingga Jakarta, Ini Tindakan Perlu Dilakukan Saat Terjadi Gempa

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Bayah Banten Terasa Hingga Jakarta, Ini Tindakan Perlu Dilakukan Saat Terjadi Gempa

7 Februari 2023
Penjelasan Peneliti BRIN Perihal Munculnya Pulau Baru Setelah Gempa Maluku

Penjelasan Peneliti BRIN Perihal Munculnya Pulau Baru Setelah Gempa Maluku

10 Januari 2023

Apa Itu Sesar Lembang?

Mengutip Jurnal Metereologi dan Geofisika yang diterbitkan BMKG (2014), sesar Lembang membentang dari bagian timur mulai Gunung Manglayang hingga ke wilayah barat yaitu Parongpong, Cisarua serta melewati kota Lembang, dan mempunyai panjang sekitar 22 km.

Sesar ini terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen barat dan segmen timur yang terbentuk dalam waktu yang berbeda. Segmen timur terbentuk lebih awal yaitu 200.000 tahun yang lalu, sedangkan segmen barat yang terbentuk 27.000 tahun yang lalu. Kedua segmen tersebut bertemu di wilayah bagian tengah tepatnya di perbukitan sekitar Gunung Batu-Boscha. Kedua segmen ini tidak tepat segaris, tetapi membentuk offset sekitar 200-300 meter

Sesar Lembang, berdasarkan jurnal tersebut, merupakan sesar yang masih aktif. Ini dibuktikan dengan masih adanya pergeseran sesar walaupun pergeserannya sangat kecil yaitu dengan laju rata-rata sekitar 0.3 sampai 1.4 cm/tahun. Dibandingkan dengan pergeseran lempeng Indo-Australia terhadap pulau Jawa (lempeng Eurasia) yang mencapai 6-7 cm dalam setahun.

Secara geologis, sesar Lembang adalah satu landmark yang paling menarik di dataran tinggi Bandung. Ia terletak di lereng sebelah selatan dari gunung Tangkuban Perahu dan merupakan ekspresi geomorfologi yang jelas dari neotektonik di cekungan Bandung.

Secara morfologi sesar ini diekspresikan berupa gawir sesar (fault scarp) dengan dinding gawir menghadap ke arah utara. Patahan Lembang yang terbentuk pada jaman kuarter pleistoisen (sekitar 500.000 tahun yang lalu).

Dilihat berdasarkan sejarahnya, patahan ini terbentuk ketika gunung api raksasa Sunda meledak dan meruntuhkan tubuhnya kemudian menyisakan sedikit gunung parasitnya. Akibat runtuhnya gunung api tersebut maka terjadi kekosongan penampung magmatis yang mengakibatkan batuan dari erupsi gunung api Sunda patah.

Patahan tersebut memanjang dari timur ke barat, dimana patahan timur mengalami penerununan lebih terlihat dibandingkan dengan bagian barat

Potensi Gempa Sesar Lembang

Keberadaan patahan Lembang sudah lama menjadi objek para peneliti. Tim peneliti dari Geoteknologi LIPI bersama ITB, BMKG, PVBMG, Kementerian PU dan instansi lain, telah beberapa kali berkerja sama melakukan riset terkait patahan Lembang.

Studi sesar ini mencakup multidisiplin: seismologi, geodesi, geofisika, dan geologi. Hasil riset memperkirakan bahwa aktivitas sesar Lembang akan menghasilkan kekuatan gempa maksimum antara 6,5 – 7 skala Ricther. Namun, tak ada yang mengetahui kapan gempa kuat itu akan terjadi.

Keaktifan sesar ini diindikasikan dengan adanya aktivitas gempa-gempa kecil yang masih terjadi di sepanjang jalur Sesar Lembang. Pada 28 Agustus 2011, misalnya, terjadi gempa magnitudo 3,3 dengan kedalaman yang sangat dangkal. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan pada 384 rumah warga di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian, gempa juga pernah terjadi pada 14 dan 18 Mei 2017 dengan magnitudo 2,8 and 2,9 yang dampaknya dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI. Meski begitu, lindu tersebut tak menimbulkan kerusakan. [rif]

Topik: Gempa BumiSesar Lembang
Thomi Rifai

Thomi Rifai

POS LAINNYA

Ulat Pemakan Plastik
Edukasi

Bukan Ulat Pemakan Plastik yang Super, Namun Kita yang Malas

28 Januari 2023
akhlak terpuji
Edukasi

3 Akhlak Terpuji: Pengertian, Dalil dan Contohnya

25 Januari 2023
Mengenal Kesitimewaan ‘Kecerdasan Buatan’ ChatGPT dan Bahayanya
Edukasi

Mengenal Kesitimewaan ‘Kecerdasan Buatan’ ChatGPT dan Bahayanya

24 Januari 2023
adab bertetangga
Edukasi

7 Adab Bertetangga Lengkap dengan Dalilnya dan Menurut Al-Ghazali

24 Januari 2023
Rape Culture Membuat Korban Kekerasan Seksual Merasa Bersalah
Edukasi

Rape Culture Membuat Korban Kekerasan Seksual Merasa Bersalah

23 Januari 2023
Mengenal Hukum Newton 1, 2 dan 3 pada Mainan Lato-lato
Edukasi

Mengenal Hukum Newton 1, 2 dan 3 pada Mainan Lato-lato

15 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Penjelasan PAM Jaya Soal Skema Bundling yang Dituding Bentuk Swastanisasi Terselubung

Penjelasan PAM Jaya Soal Skema Bundling yang Dituding Bentuk Swastanisasi Terselubung

Bank Indonesia Merilis White Paper, Penerbitan Rupiah Digital Makin Dekat

Bank Indonesia Merilis White Paper, Penerbitan Rupiah Digital Makin Dekat

TRANSLATE

TERBARU

Fakultas Dakwah Institut PTIQ Genjot Etos Kewirausahaan Mahasiswa

Fakultas Dakwah Institut PTIQ Genjot Etos Kewirausahaan Mahasiswa

8 Februari 2023
Jelang Lebaran Butuh Cash Lebih, Waspadai Kejahatan Skimming ATM

Kisah ATM dan Eksistensinya di Era Non Tunai

8 Februari 2023
arti imma'ah

Jangan Menjadi Kelompok Imma’ah, Berikut Arti dan Penjelasannya

8 Februari 2023
Ari Lasso Suka Makan Kurma

Asupan Nutrisi dan Energi Sebelum Manggung, Ari Lasso Suka Makan Kurma

8 Februari 2023
NU modern

Wapres Harapkan NU Lebih Modern Sesuai Perkembangan Zaman

7 Februari 2023
Wakil Rektor PTIQ Jakarta Ali Nurdin Minta KPU dan Bawaslu Gelar Pemira Berbasis Al-Qur’an

Wakil Rektor PTIQ Jakarta Ali Nurdin Minta KPU dan Bawaslu Gelar Pemira Berbasis Al-Qur’an

7 Februari 2023
pencatat

Pencatat Berpikiran Besar

7 Februari 2023

SOROTAN

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS
Opini

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS

:: M Chozin Amirullah
7 Februari 2023

KONSER Dewa 19 bertajuk Pesta Rakyat akhirnya digelar pada Sabtu, 4 Februari 2023. Konser ini awalnya akan digelar pada 12...

Selengkapnya
Negara Partitokrasi

Negara Partitokrasi, dan Kewajiban Menolak Perilaku Anti Demokrasi

7 Februari 2023
Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

7 Februari 2023
George Orwell, KTP dan Indonesia

George Orwell, KTP dan Indonesia

6 Februari 2023
Minyak Kita atau Minyak Ente?

Minyak Kita atau Minyak Ente?

5 Februari 2023
Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

5 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang