Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Meski Pernikahannya Bahagia, Kenapa Pria Selingkuh?

Redaksi
×

Meski Pernikahannya Bahagia, Kenapa Pria Selingkuh?

Sebarkan artikel ini

Di media sosial saat ini sedang ramai isu perselingkuhan Reza Arap. Namun, apa sebenarnya alasan pria beristri selingkuh?

BARISAN.CO – Banyak pernikahan yang kandas akibat perselingkuhan. Namun, ada juga yang bertahan dan melalui badai rumah tangga tersebut. Bagaimana pun juga, korban merasakan kesakitan akibat pengkhianatan dan waktu untuk sembuh bisa sangat lama.

Di media sosial saat ini sedang ramai tentang isu perselingkuhan Reza Arap. Namun, jika benar, apa sebenarnya yang mendasari pria beristri selingkuh? Sebelum itu, alangkah baiknya jika kita melihat persentase pria dan wanita yang telah berumahtangga berselingkuh. Mengingat, kasus ini membuat segelintir orang memukul rata pria sama saja.

Penelitian dari University of Colorado Boulder’s Department of Psychology and Neuroscience menemukan, sekitar 20 persen pria dan 13 persen wanita tidak setia pada pasangannya. Persentase itu menunjukkan, baik pria atau wanita terlibat dalam perselingkuhan yang sama.

Selain itu, sebuah studi dari Institute for Family Studies (IFS) mengungkapkan, pria dan wanita kemungkinan besar akan selingkuh sebelum usia 30 tahun. Namun, seiring bertambahnya usia, IFS melaporkan, pria berusia 70 tahun justru lebih mungkin berselingkuh.

Mengutip bedbible.com, psikolog sekaligus kepala pelatih di Relish, Briony Leo menyampaikan, selingkuh dalam pernikahan adalah hal umum. Sekitar 15-20 persen pernikahan memiliki perselingkuhan.

Data Relish Relationship Report tahun 2020 menjelaskan, 26 persen responden mengaku pernah mengalami perselingkuhan. Di antara jenis perselingkuhan tersebut yaitu: 23 persen emosional, 21 persen fisik, dan 55 persen jenis emosional serta fisik.

Briony mengatakan, lebih dari setengah hubungan berakhir segera setelah salah satu pasangan ketahuan selingkuh.

“Tiga puluh persen memutuskan untuk tetap bersama, tetapi akhirnya berpisah. Dan, hanya 15 persen pasangan yang pulih dari perselingkuhan,” jelasnya.

Meski pernikahannya bahagia, pria beristri juga bisa selingkuh, lho! Berikut alasannya.

  1. Kurang terpenuhinya kebutuhan seksual dalam hubungan bisa menjadi masalah. Pria memang secara keseluruhan bahagia dengan pasangannnya, namun masih merasa tidak puas. Mereka tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan ini sehingga memutuskan mencari orang lain.
  2. Pria yang terlalu patuh dan sulit mengatakan tidak cenderung menemukan dirinya berselingkuh, meski di awal mereka tidak menginginkannya.
  3. Insecurity juga bisa mendorong mereka berselingkuh. Saat rasa rendah diri tidak tertangani, mereka menyelesaikannya melalui perselingkuhan.
  4. Biasanya, pria beristri merasa terkekang dalam mengeksplorasi diri. Sehingga, selingkuh menjadi kesempatan mereka untuk mencari pengalaman baru.
  5. Pria berselingkuh juga bisa karena mereka genit dengan orang lain. Perselingkuhan bisa terjadi karena sensasi dan keinginan dari yang seharusnya tidak dimiliki.
  6. Ego juga bisa mendorong pria beristri berselingkuh. Perselingkuhan dalam pernikahan bahagia terjadi karena kebutuhan akan kepuasan instan yang tidak bisa diberikan oleh istrinya saat itu juga.
  7. Orang yang berselingkuh sering berpikir mereka akan lolos begitu saja. Mereka cenderung tidak berpikir dewasa. Namun, mereka tidak menyadari, saat perselingkuhan terjadi, banyak menimbulkan kerusakan.
  8. Terakhir, adanya kesempatan. Ketika ada kesempatan, pria beristri berselingkuh dengan seseorang yang dikenal istrinya, seperti rekan kerja yang dianggap menarik.

Kebanyakan pria memang merasa bersalah setelah berseingkuh. Pasangan dapat melihatnya dari perubahan mereka.

Namun, pria lebih cenderung merasa bersalah atas jenis perselingkuhan seksual daripada emosional. Padahal, baik seksual maupun emosional sama-sama selingkuh.

Alangkah baiknya, sebelum terjadi, pria beristri memikirkan konsekuensi dari selingkuh. Sebab, bukan hanya merusak hubungan, namun juga pasangan yang menjadi korban.