BARISAN.CO – Seseorang terpapar Covid-19 tidak hanya bisa terjadi satu kali, beberapa orang mengalami dua kali positif Covid-19 termasuk salah seorang diantaranya Etiek Poerwanie, perempuan asal Jakarta itu terpapar varian delta saat terpapar pada awal Juli ini.
Etty menceritakan saat positif pertama pada September lalu, ia masuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala), saat itu dirinya kehilangan indera perasanya. Pada kasus yang yang kedua, ia awalnya mengira hanya masuk angin.
“Tanggal 13 Juli, aku ke Bandung, di sana menggigil, seminggu badan panas terus setelahnya tiap pagi badan seperti digebukin orang sekampung, lemas. Tiap abis BAB, perut mual, eneg, dan muntah. Baru kemudian indera penciuman dan perasa tidak berfungsi,” kata Etty.
Meski saat positif pertama, ia isoman di hotel, bagi Etiek lebih nyaman di rumah karena bersama suami.
“RT kirim bantuan waktu itu dapat beras 10 kg, Mie instan 1 dus, minyak 2 kg, sarden 7 kaleng, dan biskuit,” jelas Etiek.
Ia berpesan bagi pasien Covid-19 untuk tetap semangat dan yakin bisa sembuh. Sedangkan bagi yang sehat, ia menyarankan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Semangat agar imun tidak turun. Lihat sekeliling yang sedang berjuang melawan Covid,” tambahnya.
Etiek menginisiasi program wedang jahe dan kopi gratis bagi petugas makan di TPU Rorotan, Jakarta. Etty juga mengirimkan proposal untuk memperoleh bantuan program tersebut.
“Alhamdulillah dapat donasi dari CSR Jakarta,” terang Etiek.
Selama ini, Etiek memang dikenal aktif sebagai relawan Turuntangan, yang di saat pandemi ini banyak membantu pasien Covid-19. Ia tidak merasa khawatir meski harus melihat mayat di lokasi yang sedang dibantu, karena apapun yang terjadi kepadanya sudah merupakan garis Tuhan. Menurutnya, kematian itu pasti, namun empati harus dijunjung tinggi saat situasi saat ini. [rif]
