Anies menyoroti bahwa meskipun pertempuran tersebut merenggut nyawa ribuan orang Indonesia, peristiwa itu justru menjadi titik balik yang membangkitkan semangat perjuangan di seluruh pelosok negeri.
“Kita memang tidak selalu menang dalam arti militer, tetapi kemenangan sebenarnya ada pada semangat dan tekad yang kita bawa,” lanjutnya.
Di tengah sambutan Anies, ia juga mengaitkan perjuangan Barisan Nusantara dengan dinamika politik saat ini, mengungkapkan bahwa kemenangan sesungguhnya adalah ketika dukungan rakyat terlibat penuh tanpa adanya intervensi yang merusak makna perjuangan itu sendiri.
Anies mengingatkan pentingnya mempertahankan kehormatan dan integritas dalam setiap langkah perjuangan, terlepas dari hasil akhir yang diperoleh.
“Ketika rakyat mendukung dengan tulus, di situlah ada kemenangan sejati. Meski kita belum menang, ini bukan akhir, melainkan penguat bagi perjalanan kita ke depan. Pengalaman yang kita miliki, baik yang manis maupun pahit, adalah bekal yang harus terus dijaga dan dirawat,” tambah Anies yang juga pendiri Barisan Nusanta.
Anies juga mengapresiasi Barisan Nusantara yang tetap setia berpegang pada nilai-nilai perjuangan yang mereka yakini, meskipun jalannya tidak selalu mudah.
“Kebersamaan ini harus tetap dipertahankan, InsyaAllah perjuangan kita bersama Barisan Nusantara akan terus tumbuh dan kuat,” tandasnya.
Sebagai penutup, Suryadi dan Awalil menyatakan bahwa Barisan Nusantara akan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat komitmen mereka dalam mengawal berbagai agenda bangsa.
Bagi mereka, peringatan 11 tahun ini bukan sekadar simbol usia, tetapi pengingat akan tanggung jawab besar yang masih harus mereka emban di tengah dinamika politik Indonesia.
Suryadi menyampaikan bahwa organisasi ini tidak hanya merayakan perjalanan panjang, tetapi juga mengonsolidasikan langkah-langkah strategis yang akan diambil ke depan.
“Setiap momentum adalah pelajaran, dan bagi kita ini adalah fase penguatan. Kita akan terus berinovasi dalam cara mengawal kebijakan dan menghadapi tantangan yang ada,” pungkas Suryadi. []
