Scroll untuk baca artikel
Kolom

Motivasi Utang

Suroto
×

Motivasi Utang

Sebarkan artikel ini
motivasi utang
Ilustrasi foto/Pexels.com/fajri nugroho

Bahkan dalam segi hargapun kita telah habis dipecundangi. Kita adalah produsen Sawit terbesar di dunia namun kita tidak dapat kendalikan harga.

Akibat yang paling ujung, karena menurunya kepemilikan lahan petani kita, maka kita jadi bergantung pada produk produk importasi pangan. Sebut saja misalnya kedelai. Kita menjadi sangat tergantung dari suplai Amerika Serikat hingga 83 persen dam 13 persenya dari Canada.

Ketika Amerika Serikat memilih lebih suka mengirimkanya untuk kebutuhan kedelainya sebagai pakan babi ke China, mereka dengan begitu enaknya mengurangi suplai ke negara kita dan akibatnya sempat dapat kita rasakan, yaitu kenaikan harga yang jika ini dilakukan terhadap semua produk pangan kita maka tentu ancaman inflasi tinggi akan begitu mudahnya terjadi.

Ketergantungan sumber pangan kita atau ekonomi domestik secara keseluruhan seperti pangan dan energi itu jika bergantung pada negara negara maju maka sudah pasti seluruh kebijakan kita menjadi jatuh di dalam tawanan mereka. Ini artinya urusan politik, ekonomi, sosial dan budaya kita menjadi lembek dan tertawan oleh kepentingan mereka sepenuhnya.

Kembali ke soal utang, utang dikomitmenkan dari negara negara maju itu motivasinya setidaknya adalah untuk mendisiplinkan negara kita agar tetap mengikuti kemauan mereka, memperkuat posisi tawar mereka, untuk menghindari pajak, untuk menguasai rantai nilai produk dan jasa di tingkat global, menjebak kita pada ketidakberdayaan fiskal untuk biayai promosi sosial, dan seperti pemberian utang pribadi, adalah untuk menghidari resiko seperti investasi.

Kita hari ini sedang disuruh untuk menalan madu, tapi ingat, madu itu mengandung racun narkoba yang sangat berbahaya. Bahkan kita disuruh lagi untuk menelan jebakan ideologis negara kesejahteraan welfare state) mereka yang sepenuhnya akan menjadikan kita sebagai negara gagal.

Hati hati, kita jangan sampai lengah, sebab pemberi utang itu sudah berhasil mengaturnya dengan para pengkhianat yang adalah intelektuil bayaran yang tuna terhadap kepentingan rakyat banyak. Kepentingan Konstitusi kita yang jelas ingin menggusur konsep demokrasi ekonomi. [Luk]