Scroll untuk baca artikel
Blog

Mutiara di Tengah Kubangan Lumpur

Redaksi
×

Mutiara di Tengah Kubangan Lumpur

Sebarkan artikel ini

“Hmmm … baiklah, Pak Wiro. Karena anda sudah mengaku telah berbuat salah, maka minta ampunlah kepada Alloh,” kata Pak Ahmad dengan lembut.

“Apa hanya begitu saja? Saya harus bagaimana lagi?”

“Kembali ke jalan Alloh dan bersedekahlah, Pak Wiro,” kata Pak Ahmad singkat.

Dengan tertegun merasa berat, Pak Wiro mengiyakan saja ucapan Pak Ahmad. Mengingat jika dia kembali ke jalan yang benar, maka akan dikemanakan tempat karaoke dan para anak asuhnya yang mereka semua adalah gadis penghibur.

Bersama lantunan doa dan segelas air putih yang didoakan, Pak Wiro meminumnya. Kemudian dengan sedikit memaksa, ia memberikan sebuah amplop kepada Pak Ahmad sebagai alasan sedekah.

Setelah mohon pamit, Pak Wiro meniggalkan rumah Pak Ahmad naik becak sampai rumahnya.
Dengan dibantu turun ke halaman karaoke yang sekaligus rumahnya yang luas, Pak Wiro merasa sudah tak kuat lagi untuk membuang hajat.

Rumah tinggalnya agak masuk ke dalam dari ruang depan yang dipakai sebagai tempat karaoke. Serasa tak kuasa dijangkau, maka tak ayal perutnya yang mulas sudah tak tertahan untuk mengeluarkan isinya.

“Aduuuhhh, perutkuuu ….,” teriakan lemah Pak Wiro sambil tangan kiri memegang perut dan tangan kanan pada bagian belakang celananya.

Kontan para anak asuhnya, dan pengunjung yang ada di tempat itu kaget melihat pemandangan menjijikkan. Pak Wiro buang hajat yang keluar dari celana pendeknya di tengah ruangan!

Itulah balasan atas apa yang ia lakukan seminggu lalu terhadap surau sebagai tempat ibadah. Dan berita memalukan ini tersebar ke penjuru kampung lokalisasi.

Banyak orang mengaitkan berita itu kepada hal mistis telah terjadi. Ada juga yang menyangkutkan kepada hikmah keimanan. Namun semua itu juga mengangkat nama Pak Ahmad sebagai seorang alim yang bisa membantu kesembuhan sebuah penyakit.

Semenjak kejadian itu, rumah Pak Ahmad ramai didatangi para tetangga maupun orang luar kampung untuk meminta doa.

Semua dihadapinya secara sabar dengan mengedepankan keikhlasan membantu sesama dan mengajak para tamu meningkatkan amal baik, sedekah, salat, serta ibadah lainnya. Karena dengan inilah ia bisa mengembangkan dakwah, selain menolong bagi yang membutuhkan.

“Semua dari Alloh, maka kita kembalikan kepada Alloh juga,” kata Pak Ahmad kepada para tamunya.

* * *

Surau kecil sederhana itu telah berubah bangunannya. Dengan banyak bantuan yang diberikan dari para tamu Pak Ahmad, renovasi surau berjalan lancar. Sehingga ruang ibadah yang sempit itu sekarang bisa menampung puluhan jama’ah.

Ucapan syukur tak henti-henti keluar dari mulut Pak Ahmad. Namun di dalam hatinya, serasa belum puas beliau mendakwahkan agama secara penuh kepada warga lokalisasi itu.

Harapan beliau semua ini bisa diteruskan oleh generasi setelahnya, sambil berpasrah kepada Alloh. Karena ia paham, bahwa makhluk-Nya tidak dapat memaksakan kebaikan kepada semua orang selain rida Alloh Yang Maha Pemberi Petunjuk.

Ba’da Isya para jama’ah masih banyak yang berada di dalam masjid baru itu. Pak Lurah tadi siang meresmikannya sekaligus memberikan nama baru bagi masjid ini, yaitu Masjid Nurul Huda.

Dengan masih bersila, Pak Ahmad didatangi Jalil sambil memberikan salam.

“Assalamualaikum, Pak Ahmad. Ada orang yang mau bertemu Bapak tetapi tidak mau menyebutkan namanya, “ujar Jalil.

“Waalaikum salam, biarkan ia masuk ke masjid,” jawabnya.

Setelah orang itu dipertemukan, mereka duduk bersila saling berhadapan di bagian pinggir ruang belakang masjid. Orang itu adalah seorang utusan.

“Assalamualaikum, Pak Ahmad. Maaf saya seorang utusan dari orang yang tidak mau disebutkan. Beliau mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan bapak yang membantu kesembuhan beliau. Dan berniat memberikan sedekah amal jariyah bagi masjid ini. Tetapi maaf, beliau tidak bisa menyampaikannya secara langsung karena Bapak akan mengira ini adalah uang haram. Dan beliau menekankan bahwa uang ini adalah halal dari warisan ayahnya yang disimpan. Maka, mohon Bapak terima, ” kata orang itu.