Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Netralkan Racun Sengatan Kalajengking dengan Air Garam

Redaksi
×

Netralkan Racun Sengatan Kalajengking dengan Air Garam

Sebarkan artikel ini

Apa yang kemudian anda lakukan?

            Menjerit pastinya kan. Bapak saya juga panik. Lalu ada tetangga yang memberikan saran. Bahwa dirinya dulu juga pernah tersengat kalajengking. Lantas dia membakar area yang tersengat dengan api korek atau lilin. Atau direndam ke dalam air larutan garam.

Lantas metode pengobatan apa yang anda lakukan?

            Dari itu saya langsung dibawa bapak pulang ke rumah. Setelahnya bapak membuat ramuan larutan air garam. Dan tangan saya kemudian saya masukkan ke dalam panci yang ada air larutan garam tersebut.

Apa yang dirasakan, bagaimana perbedaannya?

            Persisnya saya lupa, tapi Alhamdulillah lama kelamaan sakit jari yang tersengat itu berangsur reda dan hilang. Beberapa saat kemudian bengkak pun mengempis.

Sempat menggunakan obat dokter?

Tidak, tidak sempat ke dokter, tidak sempat ke apotek. Seingat saya waktu itu saya langsung dibawa pulang dan diterapi dengan air larutan garam tersebut.

Metode Thibbun Nabawi

Apa yang dilakukan Yoga ternyata pernah diterangkan oleh bapak ilmu kedokteran Islam Ibnu Sina yang kitab kitabnya dijadikan rujukan fakultas kedokteran di Eropa. Ibnu Sina, berkata, “Garam berfungsi untuk menetralisir racun yang ada akibat sengatan Kalajengking (binatang berbisa lainnya). Karena dalam garam ada zat yang bisa menyedot dan menetralisir racun.

Racun akibat sengatan Kalajengking mengandung unsur panas. Maka dari itu Rasulullah memadukan antara air yang dingin dengan garam yang bisa meneralisir. Dan ini merupakan pelajaran bagi kita, bahwa pengobatan penyakit yang diakibatkan racun adalah dengan mendinginkan dan mentralisirnya.” (Kitab Faidhul Qadir: 5/270)

Ali bin Abi Thalib berkata, “Ketika Rasulullah sedang shalat, beliau disengat Kalajengking. Setelah beliau selesai shalat, beliau bersabda, ‘Semoga Allah melaknat Kalajengking yang tidak membiarkan orang yang sedang shalat atau yang lainnya.’ Lalu beliau mengambil sewadah air dan garam. Kemudian beliau usap bagian anggota badan yang disengat Kalajengking, seraya membaca surat al-Kafirun, al-Falaq dan an-Nas.” (HR. Thabrani)

Berkata pula Imam Ibnul Qayyim “Garam sangat diperlukan tubuh manusia dan merupakan unsur utama dalam makanan. Banyak benda yang kita pakai memerlukan garam dalam perawatannya. Seperti emas dan perak.

Garam mengandung zat yang bisa menjadikan emas semakin nampak warna kuningnya, dan perak semakin kinclong warna putihnya. Bisa juga untuk memutihkan gigi, menguatkan gusi, menetralisir bahaya racun, mencegah menjalarnya luka atau borok, serta banyak manfaat lainnya.” (Lihat Kitab Thibbun Nabawi: 310).