Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

:: Anatasia Wahyudi
27 Januari 2023
dalam Terkini
normalisasi

Ilustrasi: Kompas.com/Heru Sri Kumoro.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Jokowi dianggap masih berutang janji atas persoalan banjir Jakarta yang belum kunjung beres.

BARISAN.CO – Sejak disahkannya RUU Ibu Kota Negara (IKN) oleh DPR RI dan Pemerintah sejak 18 Januari 2022, secara resmi Indonesia akan memiliki Ibu Kota Negara baru pengganti Jakarta.

Ditargetkan, pembangunan IKN di Kalimantan Timur akan rampung pada 2045, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-100.

Salah satu urgensi dari pemindahan ibu kota ini karena Jakarta dianggap tidak lagi kondusif. Hal ini termasuk permasalahan banjir yang melanda setiap tahun dan terjadinya penurunan tanah yang mengakibatkan sebagian wilayahnya berada di bawah permukaan laut.

Dalam Mimbar Virtual “Penurunan Muka Tanah di Jakarta, Pindah Ibu Kota Bisakah Jadi Solusi?”, Koordinator Ciliwung Institute, Sudirman Asun mengatakan, pemindahan ibu kota itu sebagai tanda betapa gagapnya pemerintah mengatasi masalah di Jakarta.

BACAJUGA

Tanam Mangrove, Alternatif Lebih Baik Atasi Banjir Rob di Jakarta

Tanam Mangrove, Alternatif Lebih Baik Atasi Banjir Rob di Jakarta

27 Januari 2023
Normalisasi Sungai, Ciliwung Institute Peringatkan Ancaman Tsunami

Normalisasi Sungai, Ciliwung Institute Peringatkan Ancaman Tsunami

27 Januari 2023

Dia ingat bagaimana Presiden Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam janji politiknya saat maju Pipres 2014 menyampaikan, masalah banjir dan persolan ibu kota lebih mudah diatasi jika jadi Presiden.

“Dengan itikad baik, saya memilih Jokowi sebagai Presiden pada Pilpres 2014 karena menilai janji politik akan memulihkan sungai Ciliwung dan ada solusi dalam menyelamatkan lingkungan hidup di Jakarta. Namun, yang terlihat saat ini justru bertolak belakang,” kata Asun pada Rabu (25/1/2023).

Dalam kesempatan itu, Asun menyampaikan, variabel yang selama ini diabaikan adalah soal laju sedimentasi sungai. Menurutnya, daratan Jakarta sendiri terbentuk dari sedimentasi sungai yang disebut dengan tanah aluvial atau Kota Delta.

“Artinya, permasalahan sedimentasi sungai ini karena adanya permasalahan di pemanfaatan ruang lindung hulu yang beralih fungsi dari kebun sayur, dan lainnya. Tentunya, laju sedimentasi sungai sekarang lebih masif dari zaman sebelum perambahan di kawasan hulu,” kata Asun.

Menurut Asun, hal ini tidak diungkapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenpUPR) melalui program normalisasi sungai dengan mengalirkan, mengeruk, dan melebarkan sungai, sehingga bisa meningkatkan kapasitas air menjadi 570 meter per detik ke laut.

“Variabel sedimentasi ini tidak pernah diutarakan dari persoalan sedimentasi dari kawasan hulu sampai akumulasi sedimentasi yang diperparah oleh betonisasi sungai. Jadi, sekali banjir di sempadan sungai itu lumpurnya bertambah itu hampir 20 cm,” lanjutnya.

Inilah yang membuat Asun mengkritisi langkah pemerintah yang memilih normalisasi ketimbang naturalisasi.

“Hal ini berhubungan fungsi sempadan sungai itu sebagai daerah kawasan lindung untuk ekologi varian sungai. Sempadan sungai menangkap sedimen lumpur sungai dan itu dihilangkan oleh program normalisasi sungai yang membeton atau buat tembok beton di sempadan sungai,” tambahnya.

Dari riset Ciliwung Institute bersama Singapore University tahun 2015, Asun mengungkapkan, rata-rata tingkat sedimentasi sungai di Jakarta itu mencapai 10 cm per bulan, artinya dalam dalam satu tahun itu 1,2 meter di palung sungai.

Dia menerangkan, akumulasi dari sedimentasi di muara sungai tersebut akan membentuk daratan baru.

“Masyarakat sungai atau masyarakat pesisir secara tradisional sendiri punya teknologi menangkap sedimentasi untuk menambah daratan baru. Misalnya, di Cisadane, para penambak bandeng itu bisa bikin bangunan bambu yang menangkap sedimen dan memperluas wilayah tambak mereka, sehingga kita bisa lihat hampir semua sungai akan membuat tanjungan muara sungai daratan yang menonjol, yang kami sebut tanah timbul,” lanjutnya.

Ada pun pengambilan sampel dalam riset tersebut dilakukan dua bulan sekali selama dua tahun berturut-turut, baik ketika debit sungai minimum maupun di titik maksimal. Pengukurannya dilakukan di empat titik, antara lain: di selatan, Condet dan Pasar Minggu; serta wilayah hilir, Ciliwung Lama Matraman Berlan, dan Kanal Banjir Barat Menteng Tenggulun.

“Periset dan akademisi harus jujur bahwa ada satu hal yang harus kita sikapi, yakni sedimentasi masalah pendangkalan sungai. Di sisi lain, sedimentasi sungai ini juga menjadi peluang ketika kita bisa mengatur arah tanah timbul melaju, penambahan tanah baru ini terjadi alamiah kota delta, pertumbuhan tanah aluvuial,” tegasnya.

Asun menambahkan, berdasarkan prediksi Ciliwung Institute, pulau-pulau reklamasi yang terlalu dekat dengan garis pantai akan mengganggu aktivitas pencucian sedimentasi muara sungai.

“Pada akhirnya nanti, Pulau D yang memang run-off sebagian besar wilayah Jakarta Barat muara dari Kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Grogol dan Kali Mookervart, penumpukan sedimen itu akan menciptakan tanah timbul hingga pulau reklamasi lama kelamaan akan menempel dengan daratan utama,” sambung Asun.

Dengan berbagai pertimbangan, dia berpendapat, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang dilakukan Jokowi menyisakan utang statement.

“Saya pikir Pak Jokowi masih punya utang statement, kalau sudah tidak mampu mengurus persoalan banjir Jakarta, tolong Pak Jokowi lempar handuk. Silakan Anda pindah ibu kota, kami sangat berterima kasih,” ucapnya.

Selain itu, Asun menyerukan, ada atau tidak adanya pemindahan ibu kota, Jakarta dan Ciliwung wajib untuk diselematkan dari krisis. [dmr]

Editor: Ananta Damarjati
Topik: Ciliwung InstituteNormalisasi Sungai di JakartaSedimentasiSudirman Asun
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

3 Tahun Transportasi Umum Gratis di Luksemburg Berjalan, Bagaimana Hasilnya?
Terkini

3 Tahun Transportasi Umum Gratis di Luksemburg Berjalan, Bagaimana Hasilnya?

26 Maret 2023
Eko Filtra: Yuk Kenali KUR Lebih Dekat, Kami Siap Bantu
Ekonomi

Eko Filtra: Yuk Kenali KUR Lebih Dekat, Kami Siap Bantu

26 Maret 2023
Pemprov Bali Tolak Timnas Israel, FIFA Putuskan Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal
Olahraga

Pemprov Bali Tolak Timnas Israel, FIFA Putuskan Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal

26 Maret 2023
Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Dicecar DPR AS soal Dugaan Memata-matai
Terkini

Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Dicecar DPR AS soal Dugaan Memata-matai

26 Maret 2023
6 Fitur Google yang Mudahkan Umat Muslim Berkegiatan Selama Ramadhan
Terkini

6 Fitur Google yang Mudahkan Umat Muslim Berkegiatan Selama Ramadhan

26 Maret 2023
INVESTASI PORTOFOLIO, neto (US$ Juta)
Indikator Ekonomi

INVESTASI PORTOFOLIO, neto (US$ Juta)

26 Maret 2023
Lainnya
Selanjutnya
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

TRANSLATE

TERBARU

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?
Sosial & Budaya

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?

:: Thomi Rifai
27 Maret 2023

BARISAN.CO - Mukena merupakan salah satu busana yang sudah lama dipakai oleh kaum hawa, terutama para muslim wanita di Indonesia...

Selengkapnya
putra nabi muhammad

Putra-Putri

27 Maret 2023
Melemahnya Gerakan Sipil

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

27 Maret 2023
Kisah Umar bin Khattab Membantak Malaikat Munkar Nakir

Kisah Umar bin Khattab Membentak Malaikat Munkar Nakir di Alam Kubur

27 Maret 2023
Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

26 Maret 2023
Lainnya

SOROTAN

Melemahnya Gerakan Sipil
Opini

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

:: Pril Huseno
27 Maret 2023

Melemahnya Gerakan Sipil

Selengkapnya
Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

25 Maret 2023
pelarangan thrifting

Drama Pelarangan “Thrifting” Import

25 Maret 2023
Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

24 Maret 2023
Larangan ASN Buka Puasa Bersama

Larangan ASN Buka Puasa Bersama Tidak Konsisten dengan Narasi Pemulihan Ekonomi

24 Maret 2023
Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

22 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang