Klorofil dalah zat yang berperan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi yang dibutuhakan tumbuhan untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa serta menghasilkan oksigen. Tanpa klorofil, tumbuhan-tumbuhan tidak akan dapat melakukan fotosintesis yang tentu saja tidak akan dapat menghasilkan oksigen sehingga api pun tidak akan dapat dinyalakan.
Di surah Al-An’aam ayat ke 99 Allah melalui Quran menyatakan ” fa-akhrajna (lalu Kami keluarkan/ hasilkan/ adakan) min’hu (darinya) khadiran (sesuatu yang hijau)”.
Selanjutnya dikatakan bahwa sang “khadiran” atau “sesuatu yang hijau” atau istilah populernya “klorofil” tersebut mampu menghasilkan bagi tumbuh-tumbuhan butir yang banyak, karena dengan adanya klorofil maka proses fotosintesis dapat berjalan sehingga menghasilkan makanan yang dibutuhkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk menghasilkan buah.
Jika di surah 36 dan 56 di atas Allah menggunakan kata “syajara” atau “pohon” dalam kaitannya dengan api, maka dalam menjelaskan “sesuatu yang hijau” atau khadiran di surah 6, dimana tidak disebut-sebutkan kaitannya dengan api, Allah memasangkannya dengan kata “nabata” atau “tumbuh-tumbuhan”.
Hal ini karena jika terkait dengan api, “syajara” atau “pohon” selain menghasilkan oksigen, juga memiliki kayu yang juga dibutuhkan dalam membuat api sebagai bahan bakarnya.
Masih di surah Al-An’aam ayat ke 99, di akhir ayatnya Allah berfirman : “… Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”
Disini Allah secara spesifik menekankan kita untuk memperhatikan keadaan buah dan sekitarnya, mulai ketika buah tersebut masih muda sampai menjadi matang, bagaimana keadaan daun-daun di sekitar buah tersebut, sampai akhirnya pohon tersebut akhirnya tidak menghasilkan buah lagi.
Dari daun yang awal mulanya berwarna hijau menjadi mulai memudar dan menjadi berwarna kuning (disebagian jenis pohon), akibat sel-sel hijau daunnya telah mati.
Demikianlah Allah menunjukkan tanda-tandanya kepada manusia, sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam surah Fushshilat ayat 53 : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”. [Luk]