BARISAN.CO – Serial drama Jepang berjudul Japan Sinks: People of Hope baru saja tamat. Serial ini ditayangkan melalui saluran TBS, namun bisa juga disaksikan di Netflix.
Alur cerita Japan Sinks: People of Hope berkisar pada kehidupan seorang seismolog, Tadokoro (diperankan oleh Teruyuki Kagawa), yang memprediksi bahwa wilayah di Jepang akan tenggelam dalam waktu dekat.
Prediksi itu menghebohkan. Namun, pemerintah Jepang menyangkalnya karena khawatir itu akan memengaruhi perekonomian di negaranya.
Pemerintah Jepang memakai kehidupan masa lalu Tadokoro sebagai legitimasi penyangkalannya. Kebetulan, Tadokoro memiliki masa lalu yang buruk sehingga Tadokoro dengan serta merta mendapat stigma pembohong yang sedang mencari ketenaran.
Akan tetapi cerita berlanjut. Rupanya prediksi Tadokoro mendapat dukungan dari pakar seismologi Amerika.
Berikut ini pelajaran berharga yang dapat dipetik dari serial ini;
- Tidak dibenarkan mementingkan ekonomi daripada nyawa manusia
Amami (Shun Oguri) mendukung teori Tadokoro. Namun, pemerintah Jepang merasa bimbang. Bukan itu saja, Sera (Jun Kunimura) menganggap teori tenggelamnya wilayah Kanto di Jepang hanya bualan. Sebab, ia yang mendorong proyek COMS yaitu pencairan polutan dan menyimpannya di dasar laut akan membuatnya turut bertanggung jawab. Sehingga bagi Sera daripada bertanggung jawab, lebih baik membantah Tadokoro.
Hal itulah yang membuat Tadokoro geram dan menyebut Sera tidak pantas dianggap sebagai ilmuwan. Saat itu, muncullah pernyataan pakar dari Amerika yang mendukung teori Tadokoro.
Di saat itulah, semua mulai berubah. Dan, warga Jepang diminta segera mengungsi.
- Jadilah pemimpin yang berani
Menjabat sebagai Perdana Menteri tak menjamin langkah Higashiyama (Toru Nakamura) berjalan mulus. Ia harus menghadapi wakil Perdana Menteri Satoshori (Renji Ishibashi) saat ingin memproklamirkan bahaya tenggelamnya wilayah Kanto kepada masyarakat Jepang.
Satoshori memiliki dukungan dari pengusaha. Sehingga, tanpa dukungan wakilnya, Higasgiyama tak kuasa meminta bantuan dalam proses evakuasi terhadap warga Jepang.
Amami mendorong PM untuk melangkah. Meski sempat ragu, keberanian Higashiyama diapresiasi oleh berbagai pihak termasuk Satoshori. Ia menghubungi pengusaha-pengusaha di Jepang untuk membantu pemerintah mengevakuasi warganya.
- Pengkhianat itu selalu ada
Setelah wilayah Kanto tenggelam, Tadokoro memperingatkan akan ada gelombang kedua yang lebih besar. Itu mengancam seluruh negara Jepang. Dan, negara itu hanya memiliki waktu kurang dari satu tahun untuk mengevakuasi warganya ke negara lain.
Tiba-tiba Tadokoro ditangkap karena dianggap menjual informasi rahasia negara. Sebab, perusahaan tempat kerjanya terdahulu telah membeli area di negara lain dan menaikkan harganya. Ia dianggap membocorkan rahasia itu untuk mencari keuntungan. Padahal, salah satu pegawainya yang melakukan itu.
Bukan itu saja, ajudan Perdana Menteri juga mengancam pakar seismologi di Amerika untuk membantah pernyataan Tadokoro. Saat itu seorang jurnalis, Shiina (Anne Watanabe) terbang ke Amerika untuk mencari kebenaran. Ia pun memperoleh kebenaran dan melaporkannya kepada Amami.
- Jika gagal, coba lagi dengan cara berbeda
Dunia mengakui teknologi perusahaan Jepang. Itu salah satu alasan menawarkan perusahan-perusahaan di Jepang sebagai lobi untuk mendapatkan jumlah warga yang dapat berimigrasi ke luar negeri.
Namun, rencana itu gagal setelah China merasa dikhianati setelah mengetahui bahwa Jepang juga menawarkan perusahaan-perusahaan itu kepada Amerika.
Merasa dikhianati, China membongkar rahasia bahwa Jepang akan tenggelam. Tentu, kabar itu menimbulkan kegemparan. Sebab, awalnya pemerintah berniat melakukannya diam-diam.