Scroll untuk baca artikel
Terkini

Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Drakor L.U.C.A: The Beginning

Redaksi
×

Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Drakor L.U.C.A: The Beginning

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Drama Korea yang dibintangi oleh Kim Rae-Won (Ji-O), Lee Da-Hee (Ha Neul Ae Gu Reum) dan Kim Sung Oh (Yi-Soon) yang terjebak dalam takdir yang menyakitkan.

Ji-O sejak lahir memiliki kekuatan dapat menghasilkan listrik dari tubuhnya dengan tegangan yang sangat besar. Kekuatan itu ia peroleh dari berbagai mutan dari berbagai binatang yang dikembangkan oleh sebuah laboratorium rahasia. Setiap kali, Ji-O mengeluarkan tegangan listrik yang sangat besar, ia selalu kehilangan ingatannya.

Sedangkan Gu Reum merupakan detektif yang berusaha menemukan pembunuh orangtuanya. Kemudian, ia bertemu Ji-O yang saat orangtuanya menghilang, Ji-O merupakan orang yang diketahui terlihat bersama mereka terakhir kalinya.

Yi-Son adalah seorang tantara pasukan khusus. Kemudian, ia dijebak dan dikeluarkan. Human Tech Laboratory, tempat Ji-O diciptakan, merekrut Yi-Soon untuk mencari dan membawa Ji-O agar selnya dapat diklonik.

Berikut ini pelajaran yang dapat kamu petik dari drama ini:

1. Manusia serakah akan menimbulkan malapetaka di dunia

Dunia akan baik-baik saja selama tidak ada manusia serakah di muka bumi. Ji-O diciptakan bukan semata-mata untuk penelitian. Ia diciptakan untuk menciptakan kultus baru di sebuah gereja. Bahkan para pengikut kultus itu bersedia memberikan apapun kepada pimpinan kultus tersebut yaitu Hwang Jung-A (Jin-Kyung). Bukan itu saja, Jung-A juga ingin mereplika Ji-O agar dapat menghasilkan banyak uang. Akan tetapi, keserakahannya itu menjadi malapetakan untuk banyak orang termasuk dirinya sendiri. Ia dibunuh oleh Ji-O.

2. Seseorang akan mengerti arti ketulusan cinta setelah kehilangan

Demi melindungi Ji-O, Gu-Reum rela tertembak peluru. Ji-O menyadari bahwa hanya Gu-Reum, satu-satunya orang yang menerima bahwa ia tak sama dengan yang lain dengan sepenuh hati. Sayangnya, itu sudah terlambat karena Gu-Reum tak lama meninggal sebelum sempat dibawa ke rumah sakit. Ji-O juga kehilangan anaknya karena sebelum meninggal, Gu-Reum menyembunyikannya.

3. Saat kematian menghampiri, manusia memohon ampunan. Akan tetapi, saat hidup, tak ingat dosa yang dilakukan

Kim Cheol-Soo (Park Hyuk-Kwon) adalah orang yang menjebak Yi-Soon dan Yoo-Na (Jung Da-Eun) atas konspirasi pembunuhan sehingga mereka berdua dikeluarkan dari pasukan khusus dan direkrut oleh Human Tech Laboratory. Baik Yi-Soon dan Yoo-Na bertugas mencari Ji-O.

Saat berada diujung maut, Cheol-Soo memohon kepada Ji-O agar tidak dibunuh. Namun, Ji-O membunuhnya karena Cheol-Soo telah membuat Gu-Reum terbunuh.

4. Manusia adalah makhluk yang gigih

Sesulit apapun kehidupan, manusia akan berusaha untuk bertahan. Sekalipun aral rintangan menerjang. Manusia akan gigih berjuang. Kegigihan itu dapat dalam bentuk kebaikan maupun kejahatan. Seperti Gu-Reum yang berusaha untuk melindungi Ji-O dan anaknya. Serta Cheol-Soo yang berusaha mendapatkan Ji-O dengan segala bentuk rencana jahatnya agar mendapatkan uang.

5. Jika terbiasa menganggap diri sendiri budak, sampai mati pun akan demikian

Yi-Soon setelah dikeluarkan dari pasukan khusus, ia sellau menerima perintah dari atasannya. Sekalipun itu pada akhirnya mengorbankan tangannya karena terbakar saat melakukan pengejaran kepada Ji-O. Hingga akhir hayatnya, Yi-Soon tetap berusaha untuk mengejar Ji-O walaupun ia akhirnya mati di tangan Ji-O.

6. Monster itu bersemayam di dalam diri manusia

Karena berbeda, bukan berarti menjadi monster. Dengan kekuatan yang dimiliki, orang-orang takut kepada Ji-O bahkan menganggapnya sebagai monster. Padahal monster itu bersemayam di dalam diri manusia dalam sifat-sifat yang keji. Akan tetapi, karena dendam, kebencian, amarah dan kecurigaan yang terus menerus menghujam, Ji-O menjadi monster dengan kekuatannya. Ia mencelakai bahkan tak segan membunuh orang.