Scroll untuk baca artikel
Terkini

Pemberangkatan Umroh Satu Pintu Dikeluhkan, Kemenag Minta Perlahan Mengirim Jamaah

Redaksi
×

Pemberangkatan Umroh Satu Pintu Dikeluhkan, Kemenag Minta Perlahan Mengirim Jamaah

Sebarkan artikel ini

“Kami akan mengkaji konsep OGP secara menyeluruh dengan melihat perkembangan yang terjadi, di saat virus Omicron makin berkembang di beberapa negara, termasuk Indonesia dan Arab Saudi.” Hilman Latief

BARISAN.CO – Penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU) mengeluhkan kebijakan One Gate Policy (OGP) atau satu pintu keberangkatan umroh karena merepotkan dan memberatkan dari segi biaya khususnya bagi jamaah di daerah.

Sebagai informasi, skema OGP mewajibkan seluruh jamaah umrah yang tiba di Asrama Haji Pondok Gede langsung melakukan penapisan (screening) kesehatan dan kelengkapan dokumen.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief menyatakan akan melakukan evaluasi komprehensif. Termasuk dengan mengevaluasi skema OGP, juga memantau perkembangan varian Omicron di Indonesia dan Arab Saudi.

“Kami akan mengkaji konsep OGP secara menyeluruh dengan melihat perkembangan yang terjadi, di saat virus Omicron makin berkembang di beberapa negara, termasuk Indonesia dan Arab Saudi,” kata Hilman mengutip dari laman kemenag.go.id, Minggu (16/1/2022).

1.731 Jamaah Telah Berangkat

Sejak pemberangkatan perdana pada 8 Januari 2022 lalu, total ada 1.731 jamaah yang telah berangkat melalui Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede Jakarta dengan skema OGP itu.

Pihaknya, lanjut Hilman, akan terus memfasilitasi layanan kepada jemaah umrah dan PPIU. Namun, karena penyelenggaraan umrah menggunakan skema Business to Business (B to B) dan swasta sebagai pengelola. Hilman mengajak PPIU untuk mempertimbangkan perkembangan kondisi pandemi.

“Kami tidak bisa ikut mengatur lebih jauh karena ini B to B. PPIU bisa langsung ajukan visa ke Arab Saudi melalui vendor. Jika memenuhi syarat maka bisa berangkat,” jelas Hilman.

“Namun, selain saat keberangkatan, dalam kondisi pandemi, skema mitigasi kepulangan jemaah juga harus diperhatikan. Ini yang akan kita evaluasi secara menyeluruh bersama kementerian atau lembaga terkait dan juga PPIU,” sambungnya.

Kemenag Minta PPIU Perlahan Mengirim Jamaah

Usai menggelar evaluasi dengan kementerian terkait, Kemenag akan memutuskan apakah akan kembali memberangkatkan atau menghentikan sementara perjalanan umrah.

“Kami hanya mendorong PPIU untuk lebih perlahan mengirim jamaah, jangan terlalu banyak, jangan secara dadakan dan kami akan segera mengumumkan hasil evaluasi,” kata Hilman.

Menurut Hilman, pihaknya kini tengah berkonsentrasi menyambut kepulangan jamaah umroh yang berangkat 8 Januari lalu. Kemenag akan terus memantau perkembangan ada atau tidaknya jamaah yang terdeteksi Omicron setelah pulang dari perjalanan ibadah umroh.