Ekonomi

Pemerintah Tetap Impor Jagung Meski Produksi Dalam Negeri Berlimpah: ‘Untuk Stabilkan Harga Pangan’

Avatar
×

Pemerintah Tetap Impor Jagung Meski Produksi Dalam Negeri Berlimpah: ‘Untuk Stabilkan Harga Pangan’

Sebarkan artikel ini
Impor Jagung
Ilustrasi: Shutterstock.

Harga jagung yang fluktuatif menjadi alasan pemerintah buru-buru putuskan untuk impor.

BARISAN.CO Pemerintah akan impor jagung sebanyak 500 ribu ton untuk stabilisasi harga pakan. Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menegaskan impor ini tidak akan memengaruhi harga jagung petani.

Di satu sisi, padahal prognosa neraca jagung 2023 menunjukkan surplus, dengan perkiraan produksi nasional 18,19 juta ton dan kebutuhan 16,66 juta ton.

Namun, menurut Arief, kuartal keempat tahun ini menunjukkan defisit. Data Bapanas menunjukkan impor jagung Januari–Agustus 2023 mencapai 606.329 ton, dan rencana impor September-Desember 2023 adalah 375.646 ton, total impor mencapai 981.975 ton.

Meskipun demikian, Arief tidak menjelaskan apakah impor 500 ribu ton jagung termasuk dalam rencana kuartal keempat. Impor jagung kata dia diperlukan untuk stabilisasi harga, terutama bagi peternak ayam.

Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional jagung tingkat peternak pada 1 Oktober tercatat di Rp6.840/kg  dan mengalami kenaikan mencapai Rp7.000/kg pada 10 Oktober 2023. Dengan kata lain, angka ini lebih tinggi 40% dari Harga Acuan Penjualan (HAP) pemerintah yakni Rp5.000/kg.

Kenaikan harga jagung dapat memengaruhi harga daging ayam dan telur ayam di pasar, sehingga menurutnya stabilitas harga penting dimulai bulan ini.

“Melihat kondisi tersebut, harus ada langkah strategis untuk menstabilkan kenaikan harga jagung ini. Sebab kenaikan harga jagung di tingkat peternak tentunya memiliki konsekuensi pada fluktuasi harga telur dan daging ayam.”

Adapun impor jagung akan dilakukan secara bertahap mulai bulan ini. “Kemungkinan 250.000 ton pertama, kemudian 250.000 ton kedua. Tapi kita harus atur datangnya itu kalau boleh sebelum panen karena produksi harus dijaga agar jangan sampai jatuh harganya,” ujar Arief kepada media usai menghadiri rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Arief menjelaskan bahwa kebijakan importansi ini akan dilakukan oleh Perum Bulog. Arief mengarahkan Bulog untuk mempersiapkan pembeli siaga dari kalangan peternak. Arief juga meminta perbaikan tata kelola Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) untuk membangun konektivitas jagung dari hulu ke hilir yang kuat.

Dia menargetkan stok CJP di Bulog setidaknya mencapai 60.000 ton pada akhir tahun ini. Arief berpendapat, jika stok CJP kuat, maka harga jagung dapat ditekan ke tingkat yang wajar. [dmr]