BARISAN.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta manyatakan perekonomian Jakarta akan kembali normal lantaran adanya penataan kawasan Kota Tua dan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Fase 2A, baik dari sisi produktivitas sektor usaha hingga tenaga kerja.
“Penataan kawasan Kota Tua dan pembangunan MRT Fase 2A berpotensi meningkatkan wisata, hotel, restoran, kafe serta UMKM,” ujar Kepala Perwakilan BI DKI Onny Widjanarko dalam sosialisasi table IRIO BPS DKI di Jakarta, Rabu.
Onny menjelaskan bahwa penataan kawasan Kota Tua di Jakarta Utara bisa meningkatkan produktivitas sektor usaha penyedia akomodasi makan dan minum, hotel, restoran dan kafe di DKI Jakarta hingga mendorong produktivitas sektor tenaga kerja sebesar 0,8%.
Tidak hanya itu, pembangunan MRT Fase 2A saat ini juga sedang dalam proses pengerjaan, selanjutnya sektor UMKM ditingkatkan karena di sekitaran stasiun MRT akan dibangun konsep pembangunan berorientasi transit (TOD).
“Nantinya di sekitar MRT ada kios-kios kecil dan itu akan mengangkat UMKM, lalu lintas sudah mulai tinggi, jadi tidak sulit ketika di area MRT menjadi pusat perdagangan, khususnya bagi UMKM,” tambahnya.
Onny juga menuturkan penataan kawasan Kota Tua dan pembangunan MRT Fase 2A itu diperkirakan bisa meningkatkan produk domestik bruto regional (PDRB) DKI Jakarta sebesar 0,1 persen per tahunnya.
Tidak hanya itu, proyek ini juga berdampak pada kenaikan penyerapan tenaga kerja yang diperkirakan sebesar 0,03 persen. Hasil perkiraan tersebut didapatkan berdasarkan input dan output (IO) 2016 dan mdel kompetitif equilibrium.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2021 juga berada di zona positif karena adanya perbaikan di sektor perdagangan dan industri pengolahan.
“Aktivitas masyarakat DKI dari Google Mobility Index periode Agustus hingga September meningkat lagi. Semoga pada triwulan ketiga ini ekonomi tetap tumbuh positif,” tutup Onny. [rif]