Atau paling tidak kehidupan publik erat kaitannya dan beririsan dengan berbagai aktifitas yang diselenggarakan secara formal ataupun informal di dalam lembaga pendidikan, mulai dari rumah, lingkungan, hingga sekolah.
Tanggung jawab sosial yang dipromosikan ini adalah bagaimana kita mempersiapkan dan mendirong para tenaga pendidik kita untuk memahami dan bekerja secara efektif dengan siswa dalam ekosistem akademik.
Selanjutnya nilai kesetaraan, keterlibatan, peran aktif diintegrasikan dengan tujuan setiap pembelajaran.
Warga negara yang berpendidikan adalah warga negara yang terlibat. Maksudnya setiap warga megara memiliki kesadaran akan perannya terhadap kelangsungan hidup masyarakat bangsa ini. Negara ini didirikan atas pentingnya pendidikan dan kontribusi banyak orang.
Maka dari itu akar kita dalam demokrasi harus tertanam dan dibangun ke dalam dinding dan pondasi sistem pendidikan.
Pendidik memiliki kekuatan untuk merancang dan menciptakan kapasitas individu untuk melihat dunia secara lebih luas. Dengan demikian, apa yang perlu dilakukan saat kami adalah mendorong terciptanya semangat kerja para pendidik yang terus menekankan pembelajaran dan dampaknya pada individu, tanpa melupakan dampak individu itu pada masyarakat.
Kontekstualisasi kurikulum ajar terhadap fenomena sosial dirancang oleh para pendidik lewat ragam program kegiatan yang relevan serta kontekstual.
Sekedar contoh sederhana, bagaimana seorang pendidik merancang pembelajaran IPS dan Pendidikan Agama. Ini bisa dimulai lewat desain pembelajaran yang menjadikan permasalahan umum di masyarakat sebagai bahan diskusi kritis lewat pertanyaan inti sebagai rancangan awal pembelajaran.
“Apa itu sikap beragama dalam kehidupan sosial?”
“Mengapa kita perlu menghormati orang lain, meski berbeda agama dengan kita?”
Dari pertanyaan pembuka tersebut, guru memfasilitasi tanya jawab tentang permasalahan sosial yang mereka ketahui. Kemudian merancang tujuan pembelajaran dari pemahaman para siswa, dan meramcang model penilaian untuk mencapai tujuan tersebut.
Dari rancangan itu baru kemudian, guru membuat rencana kegiatan pembelajaran yang relevan sesuai kondisi para murid. Dan mengajak setiap siswa mendapatkan hubungan yang terkoneksi dari setiap pemahaman materi dengan jawaban atas pertanyaan diskusi di awal. Dari situ pendidik mengajak siswa melakukan refleksi atas pencapaian sesuai dengan tujuan pembelajaran.
“Sebagai orang yang beragama, sikap apa saja yang harus dipahami dan dijalani dalam hidup bermasyarakat?”