Bank Indonesia dan OJK dapat membuat modul, video simulasi, dan konten microlearning yang mudah diakses.
Media massa juga berperan besar: jurnalisme ekonomi harus mendukung literasi, bukan sekadar menyampaikan kabar. Infografik, artikel ringkas, dan diskusi publik di kanal digital mampu memperkuat pemahaman masyarakat.
Pendekatan kolaboratif ini dapat memperkecil jarak antara rasio dan realitas: kebijakan ekonomi tidak berjalan sendiri, tetapi dipahami dan didukung masyarakat melalui nalar yang matang.
Redenominasi sebagai Proyek Peradaban
Pada tingkat terdalam, redenominasi bukan sekadar proyek ekonomi. Ia adalah proyek kebudayaan berpikir. Ketika masyarakat mampu membedakan simbol angka dari nilai riil, maka bangsa tersebut telah naik kelas dalam rasionalitas ekonomi.
Sebaliknya, ketika penyederhanaan nominal justru menimbulkan kepanikan, itu menandakan bahwa pendidikan belum menanamkan kecerdasan finansial yang memadai.
Bank Indonesia menyatakan bahwa redenominasi baru dapat dilakukan jika empat syarat terpenuhi: stabilitas ekonomi, stabilitas politik, kesiapan sistem, dan—yang paling penting—kesiapan masyarakat. Syarat terakhir inilah yang membutuhkan kerja panjang melalui pendidikan, media, dan komunitas.
Menyederhanakan Angka, Memperdalam Nalar
Pada akhirnya, redenominasi bukan hanya soal mengubah angka pada uang, tetapi mengubah cara bangsa memaknai nilai.
Bagi ekonom, redenominasi menyentuh efisiensi sistem. Bagi publik, ini soal kepercayaan. Bagi pendidik, ini tantangan untuk mengarahkan logika berpikir masyarakat agar tidak terjebak pada simbol.
Selama literasi finansial belum memadai, penyederhanaan nominal akan selalu berisiko disalahartikan. Namun jika pendidikan dijadikan pilar utama, redenominasi dapat menjadi momentum penting menuju rasionalitas ekonomi nasional.
Menyederhanakan angka itu mudah. Yang sulit adalah menyederhanakan pikiran agar mampu melihat makna sejati di balik simbol. Di situlah peradaban ekonomi dibangun—dalam nalar yang mampu menimbang nilai, bukan sekadar menghitung nominal.
Sumber Rujukan:
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022.
- Bank Indonesia, Kajian Prospek Redenominasi dan Stabilitas Moneter Nasional.
- OECD-PISA Report 2022, Mathematics Performance of Indonesian Students.
- DPR RI & BI, Studi Komparatif Redenominasi Turki 2005 dan Implikasinya.
- Analisis Historis: Sanering 1965 dan Dampaknya terhadap Kepercayaan Publik.









