Scroll untuk baca artikel
Terkini

Pentingnya Komunikasi Pemasaran Terpadu di Era Kekinian Dibedah dalam Diskusi GCKI

Redaksi
×

Pentingnya Komunikasi Pemasaran Terpadu di Era Kekinian Dibedah dalam Diskusi GCKI

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Gerakan Cerdas Komunikasi Indonesia (GCKI) dan Himpunan Mahasiswa Dakwah (Himmada) menggelar acara Career Opportunity and Book Launching  (COBL-2022) berjudul “An Integrated Marketing Communication Circle in 4.0”  karya Ellys Lestari pambayun dan Tanty Dewi Permassanty di Aula Mahad PTIQ Jakarta,  Sabtu (17/12/2022).

Acara ini menghadirkan Nara Sumber Ahmad Rizalmi dosen dan  praktisi Komunikasi Pemasaran dan Ahmad Sabit, seorang konsultan Sumber Daya Manusia dengan moderator Abdul Hannan Jamaluddin.

Ahmad Rizalmi mengatakan, pendekatan dan strategi komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication  atau IMC) di era 4.0 yang serba instan dan cepat bagi industri dan dunia bisnis sangat penting. Dan buku ini memiliki perbedaan dan kelebihan dibandingkan dengan buku-buku IMC yang ada selama ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yakni: dalam dimensi filosofinya.

Dengan demikian kehadiran buku ini, menurut Rizalmi,  buku karangan Ellys dan Tanty ini dapat menjadi pengisi dan pelengkap dalam ruang kosong tersebut.  Karenanya buku semacam ini masih harus terus digiatkan lagi. Tujuannya, agar referensi IMC tidak terlalu terjebak pada pemikiran barat dan sekuler yang liar, tanpa batas, dan cenderung bebas nilai.

Founder GCKI  Ellys Lestari Pambayun lebih memfokuskan pada upaya-upaya mahasiswa untuk dapat masuk pada semua bidang komunikasi yang tersedia di berbagai instansi, swasta, perusahaan, dan organisasi melalui kemampuan komunikasi pemasaran yang cerdas emosional dan spiritual. Karena, generasi milenial yang siap diserap dunia industri dan kerja adalah yang telah mumpuni dalam kapasitas secara konseptual dan teknis.

Oleh karena itu, bimbingan karir untuk mahasiswa sangatlah urgen untuk menjembatani antara demand and want dunia usaha. Selain menjadi sarana link and match antara kemampuan akademik dan kebutuhan dunia kerja.

Ketua Program Studi Komunikasi Penyiaran Indonesia (KPI) Fakultas Dakwah Institut PTIQ Achmad Fachrudin menyampaikan urgensi acara COBL-2022. Diantaranya: sebagai ruang terciptanya komunikasi publik yang dialektis dan etis antara dosen dan mahasiswa tentang permasalahan dunia akademik yang ingin diselesaikan.

Selain itu, wadah bimbingan karir bagi mahasiswa sesuai program studi atau kepeminatan yang diambil untuk diarahkan sampai mereka selesai studi, dan mengidentifikasi kesesuaian antara presasi akademik mahsiswa dengan outcome setelah mereka lulus nanti. [rif]