Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Handi Risza: Perang Rusia-Ukraina, Menambah Beban APBN

Redaksi
×

Handi Risza: Perang Rusia-Ukraina, Menambah Beban APBN

Sebarkan artikel ini

Perang Rusia-Ukraina selain berdampak buruk bagi ekonomi global, akan menambah beban APBN akibat kenaikan harga minyak

BARISAN.CO – Perang Rusia-Ukraina diharapkan tidak berlangsung lama, karena selain berdampak buruk bagi ekonomi global. Juga akan menambah beban APBN akibat kenaikan harga minyak dunia yang telah mencapai 120 USD/barrel.

Demikian disampaikan Wakil Rektor Universitas Paramadina, Dr. Handi Risza pada diskusi Univeristas Paramadina di kanal Twitter Space Didik J Rachbini dengan tema Beban Fiskal dan perang Rusia-Ukraina, Senin (7/3/2022)

Menurut Handi dalam 6 -7 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi nasional hanya berkisar 5%. Ketimbang era orde baru yang dapat mencapai 7-8 % atau era presiden SBY yang di 6,5 %.

“Jadi masih belum ideal dan sesungguhnya ekonomi tidak baik-baik saja sejak sebelum Covid dan lebih mungkin berat setelah Covid dan tarjadi perang Rusia-Ukraina,” imbuhnya.

Hendi berharap pemerintah harus memprioritaskan belanja APBN ke sektor-sektor yang dipandang bisa ditunda seperti anggaran IKN.

“Rencana tahap awal dana PEN untuk IKN sebesar Rp127 triliun harus dievaluasi kembali. Realisasi anggaran harus kepada sektor yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.

Peneliti INDEF Dr Agus Herta menyampaikan di tengah pandemi Covid-19 yang belum diketahui ujungnya, perang Rusia-Ukraina mengakibatkan tingkat ketidakpastian ekonomi semakin tinggi.

“Para pelaku ekonomi dunia lebih memilih melakukan aksi wait and see sehingga perekonomian global mengalami kemandegan. Perang Rusia-Ukraina ini menjadi A Disrupted Global Recovery di tengah tingginya harapan masyarakat dunia terhadap pemulihan ekonomi yang terjadi pada tahun 2022,” sambungnya.

Sementara itu, Ekonom INDEF Dr Eisha M Rachbini mengatakan perang Rusia dan Ukraina meningkatkan risiko krisis energi dan ancaman Inflasi.

Menurut Eisha dampak ekonomi perang Rusia-Ukraina adalah secara tidak langsung mempengaruhi stabilitas makro ekonomi dengan adanya kenaikan harga komoditas, termasuk minyak mentah.

“Maka bisa menyebabkan inflasi, karena dapat mendorong kenaikan biaya energi, juga biaya produksi dan harga-harga barang,” ujarnya. [Luk]

Kolom

Nusantara dari Sabang sampai Merauke di era Soekarno