Ketika kita dapat menikmati apa yang baik tentang diri kita sendiri, mengakui bahwa semua orang memiliki kekuatan dan juga kelemahan, kita membiarkan diri kita menikmati kebaikan kita tanpa menimbulkan perasaan arogansi dan memunculkan pikiran negatif terhadap apa yang kita lihat atau dengar.
Cobalah hal-hal berikut untuk mengatasi pikiran negatif:
1. Buat persepktif
Keterampilan memahami dengan berbagai oerspektif adalah hal yang luar biasa. Bahkan dalam konsep pendidikan, perspektif adalah evidence dalam struktur pemahaman yang baik besama keterampilan berpikir.
Betapa banyak informasi negatif membuat pembacanya berpikir negatif karena mereka hanya mampu memahami secara terbatas, tidak kreatif dan minim perspektif saat pikirannya menangkap sesuatu lewat indera.
Kekurangan memahami itu acapali membuat pemirsa layar yang menyajikan informasi nirbatas, belum tervalidasi, membuat kesimpulannya sendiri megikuti alur dari tayangan dan persepsi orang. Sebagian bisa menyebutnya sebagai tidak literate.
2. Pertanyaan kritis untuk diri sendiri.
Bertanya dan mempertanyakan diri bisa menjadi salah satu cara menghilangkan pikiran negatif. Melakukan hal ini dapat membantu kita menantang pemikiran negatif dan mengeksplorasi alternatif yang lebih bermanfaat dan realistis.
Meskipun pada awalnya sulit untuk berpikir dengan gaya baru ini, seiring waktu dan dengan latihan, pikiran positif dan rasional akan muncul lebih alami. Restrukturisasi kognitif dapat membantu kita menantang pikiran kita sendiri melalui langkah-langkah, termasuk:
- Menanyakan pada diri sendiri apakah pemikiran itu realistis?
- Pikirkan apa yang terjadi di masa lalu dalam situasi yang sama dan evaluasi apakah pikiran Anda sejalan dengan apa yang terjadi?
- Secara aktif menantang pemikiran dan mencari penjelasan alternatif.
- Pikirkan apa yang akan Anda peroleh versus apa yang akan Anda hilangkan dengan terus memercayai pikiran itu.
- Kenali apakah pikiran Anda sebenarnya merupakan hasil dari distorsi kognitif, seperti bias, hoaks, atau gosip?
- Pertimbangkan apa yang akan Anda katakan kepada teman yang memiliki pemikiran yang sama.
Sama seperti keterampilan lainnya, melatih diri untuk berpikir positif adalah seperti memberikan ruang atau alur bagi otak kita lebih banyak untuk emosi yang positif. Memberi ruang bagi pikiran dan perasaan yang sulit tentu membutuhkan waktu dan juga latihan. Ini bisa terasa canggung pada awalnya, tetapi akan menjadi lebih alami semakin sering Anda melakukannya. [Luk]