Bikin Cemas Pemain Bertahan
Mengapa kemampuan throw in yang jauh menakutkan pemain bertahan ? Salah satunya adalah tidak ada offside saat pemain penyerang menerima bola dari throw in. Maka, seorang striker atau siapa pun pemain dari tim menyerang bisa berdiri sejajar garis gawang saat menerima throw in. Layaknya corner kick. Ya, throw in adalah salah satu dari tiga keadaan yang tidak dikenai pelanggaran offside, yang dua lainnya adalah corner kick ( tendangan sudut ) dan goal kick ( tendangan gawang ).
Pada posisi ini sangat mudah terjadi kemelut di muka gawang yang membahayakan. Bisa jadi pemain penyerang berdiri di samping kiper lawan. Sangat bahaya.
Yang kedua adalah tipe gerakan bola. Berbeda dengan bola crossing yang cenderung berputar dan bergerak melengkung, bola hasil lemparan ke dalam cenderung melayang stabil dan berpola hiperbola. Tipe gerak bola ini cenderung lebih mudah diarahkan saat disundul.
Maka bisa dibayangkan saat Timnas Indonesia mendapatkan lemparan ke dalam di sisi pertahanan lawan dan ada Elkan Baggot dengan tinggi 190 cm ada di kotak penalti…seram…
Bagi pemain lain throw in mungkin hanya bisa sampai menjadi key pass, di tangan Arhan bisa menjadi assist.
Anugerah
Dengan usia yang masih sangat muda, 19 tahun, Arhan adalah anugerah kesekian kalinya bagi sepak bola Indonesia. Semoga stake holder dunia sepak bola kita bisa memberi jalan yang benar dalam Arhan meniti karirnya di masa depan. Dengan kemampuan throw in yang langka ini, pintu menuju Eropa sepertinya tinggal menunggu waktu untuk terbuka. Semoga. (Luk)