dengan dhad adh-dhau’ (cahaya) dengan tha ath-thul (panjang), dengan zha azh-zhalam (kegelapan), dengan ain al-afwu (pemaafan), dengan ghain al-ghufran (ampunan), dengan kaf al-kalimah at-tammah (firman yang sempurna), dengan lam al-lauh (al-lauh al-mahfuzh), dengan mim al-malik (kepenguasaan), dengan nun an-nur (cahaya),
dengan wawu wahdaniyyah (ke-esaan), dengan ha al-haibah (kewibawaan), dengan lam alif laillllaha illa anta (tiada tuhan selain Engkau), dengan ya dzi al-jalal wal ikram (pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah, aku memohon kepadamu, wahai Yang tidak dibosankan oleh permohonan para peminta.
Wahai Dia Yang Maha mengetahui segala yang disembunyikan hati dan tertutup dada, aku bermohon kepada-Mu, sampaikanlah shalawat kepada baginda Muhammad Saw dan keluarga Muhammad.
Jadikanlah bagiku jalan keluar yang dekat dari setiap kegelisahan, jalan keluar yang lembut dari setiap kesempitan, kelapangan bagi setiap kesulitan, jalan untuk setiap kebaikan, dengan rahmat-Mu, wahai Yang paling penyayang di antara para penyayang, dengan hak Muhammad dan keluarganya yang suci. (Dikutip dari kitab Asrir al-Kitdb fi Umm al-Kitab, Kizhim an-Najafi, h.39)
Tafsir Tentang Huruf-Huruf Hijaiyah
Riwayat dari Ali as, “Utsman ibn Affan bertanya kepada Rasululullah Saw tentang tafsir abjad. Lalu Rasulullah Saw. bersabda, “Belajarlah tafsir ajad, karena di dalamnya ada berbagai keajaiban.
Merugilah orang alim yang tidak mengetahui tafsir abjad. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Alif adalah ala’ullah (karunia Allih), huruf demi huruf merupakan bagian dari nama-nama Allih.
Adapun ba adalah bahjatullah (keindahan Allah), jim adalah jannatullah (surga Allah), jalalullah (keperkasaan Allah) dan jamalullah (kecantikan Allah). Dan dal adalah dinullah (agama Allah).
Adapun Hawaza, ha adalah al-hawiyah (neraka hawiyah), maka celakalah orang yang dijatuhkan ke dalam neraka. Wawu-nya adalah wailun (sengsaralah) penghuni neraka. Za-nya adalah zawiyah (pojok/sudut) di neraka, dan kita berlindung kepada Allah Swt dari apa yang ada di zawiyah neraka, yakni zawiyah-zawiyah Jahannam.
Adapun hathaya, ha’-nya adalah huthututh al-khathaya (jatuhnya berbagai kesalahan) dari orang-orang yang memohon ampunan di malam qadar (lailah al-qadr) dan apa yang dibawa turun oleh Jibril bersama para malaikat sampai terbit fajar.
Tha-nya adalah thuba lahum (beruntunglah mereka) dan bagi mereka tempat Kembali yang baik. Ia adalah pohon yang ditanam oleh Allah Swt dan padanya Dia meniupkan dari ruh-Nya, dan dahan-dahannya kau lihat dari balik dinding surga. Ia tumbuh elok manis, berjuntai ke mulut-mulut mereka.