Data ini dapat diverifikasi dengan cepat dan mudah oleh pihak ketiga, seperti perusahaan atau lembaga pemerintahan. Ini menghilangkan risiko pemalsuan sertifikat karena setiap data yang masuk dalam blockchain akan tersimpan selamanya, dan tidak dapat diubah atau dihapus.
Dengan demikian, mampu meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap sistem pendidikan, serta memastikan bahwa data akademik tetap terlindungi.
b. Pencatatan Prestasi dan Kualifikasi yang Terdesentralisasi
Blockchain memungkinkan institusi pendidikan untuk mencatat dan menyimpan data prestasi dan kualifikasi siswa secara terdesentralisasi.
Sebagai contoh, siswa yang mengikuti kursus online atau pelatihan profesional dapat mencatat sertifikat mereka di blockchain.
Hal ini membantu menciptakan portofolio digital yang lengkap dan dapat diakses kapan saja oleh siapa pun, dari mana saja.
Pencatatan yang desentralisasi ini memungkinkan siswa memiliki kendali penuh atas data akademiknya, yang dapat dibagikan dengan berbagai institusi atau perusahaan dengan mudah.
c. Sistem Pembayaran yang Lebih Cepat untuk Biaya Pendidikan
Blockchain juga bisa digunakan dalam sistem pembayaran di sektor pendidikan, seperti untuk pembayaran biaya kuliah atau pelatihan.
Dengan sistem berbasis blockchain, transaksi dapat diproses secara lebih cepat, aman, dan dengan biaya yang lebih rendah.
Misalnya, siswa internasional yang belajar di luar negeri seringkali mengalami kesulitan dalam mengirimkan pembayaran lintas negara karena biaya transaksi yang tinggi dan proses yang lama.
Blockchain memungkinkan pembayaran secara langsung dan hampir instan, tanpa biaya tambahan yang besar, yang tentunya menguntungkan bagi siswa dan institusi.
d. Penerapan Smart Contracts untuk Program Beasiswa
Seperti di sektor keuangan, smart contracts juga bisa digunakan dalam dunia pendidikan untuk mengelola program beasiswa.
Misalnya, seorang siswa dapat menerima beasiswa secara bertahap sesuai dengan syarat tertentu yang ditentukan dalam smart contract, seperti nilai rata-rata yang harus dipenuhi atau kehadiran dalam kelas tertentu. D
engan cara ini, pengelolaan beasiswa menjadi lebih transparan dan akuntabel, baik bagi pemberi beasiswa maupun penerima beasiswa.
Tantangan dan Implementasi
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan blockchain dalam sektor keuangan dan pendidikan juga menghadapi beberapa tantangan.
Salah satunya adalah masalah regulasi, di mana banyak negara masih meragukan keamanan dan stabilitas teknologi ini.
Adanya regulasi yang berbeda di berbagai negara juga menyulitkan adopsi blockchain secara menyeluruh. Selain itu, biaya implementasi blockchain juga cukup tinggi, terutama bagi institusi pendidikan yang masih memiliki keterbatasan anggaran.