Scroll untuk baca artikel
Blog

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Redaksi
×

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Sebarkan artikel ini

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kolose 3:13-14)

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Matius 5:39)

Juli 2022 ini, media kredibel Singapura The Straits Times mewawancarai eksklusif Anies Baswedan. Dari interview media itu, terungkap betapa di masa pandemi Covid-19, para pendeta dari gereja-gereja kecil di Jakarta sangat berterima kasih dan terharu atas bantuan Anies kepada gereja-gereja melalui program BOTI (Bantuan Operasional Tempat Ibadah). Saat pandemi, tanpa kunjungan fisik jemaat, karena ibadah hampir seluruhnya berlangsung daring, persembahan dari jemaat untuk mendanai operasional gereja merosot drastis. Gereja-gereja kecil dengan jemaat sedikit sangat terpukul dengan kondisi ini. Tidak heran, mereka pun sangat berterima kasih kepada Gubernur Anies atas bantuan melalui program BOTI.

Penulis mengutip pernyataan Ketua Umum Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Pendeta Dr. Jonny M. Weol, M.M., M.Th  dalam Musyawarah Besar (Mubes) GPdI se-Indonesia pada Maret 2022 lalu. Pdt. Dr. Johny W. Weol terpilih menjadi Ketua Umum Majelis Pusat GPdI periode 2022-2027 melalui mekanisme voting dalam forum Mubes GPdI XXXIV pada Kamis dinihari (17/03) di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta.

Di hadapan ribuan pendeta GPdI se-Indonesia yang menghadiri Mubes, Ketua Umum GPdI Pendeta Johny Weol menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pemimpin yang toleran. Johny tak setuju jika Anies dianggap atau dilabeli sebagai sosok intoleran. Pernyataan Ketua Umum GPdI Pendeta Johny Weol ini tentu merupakan statemen yang sangat kredibel mengenai Anies, karena dinyatakan oleh seorang pemimpin gereja di aras (tingkat) nasional.

GPdI merupakan organisasi denominasi (aliran) gereja Pentakostal terbesar, tertua, dan memiliki cabang gereja terbanyak di Tanah Air hingga ke daerah-daerah pelosok dengan estimasi memiliki sekitar dua juta anggota jemaat dan lebih dari sepuluh ribu gereja di seluruh Indonesia. GPdI pula yang menjadi cikal-bakal banyak gereja-gereja Karismatik dan Injili besar di Indonesia, seperti GBI (Gereja Bethel Indonesia), Tiberias, Mawar Sharon, dan Bethany.

Menurutnya, selama Anies memimpin Ibu Kota, gereja-gereja di Ibu Kota yang jumlahnya secara resmi mencapai seribu lebih itu amat terbantu dengan Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, faktanya, selama Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta banyak izin pembangunan gereja yang telah diberikan dan terbangun hingga diresmikan menjadi gedung gereja baru dari berbagai denominasi (aliran) gereja. Mulai dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) hingga Katolik. Untuk pertama kalinya dalam sejarah di DKI Jakarta, sejak Anies menjabat Gubernur, setiap tahun diadakan konser Natal Jakarta Christmas City di berbagai ruang publik di Jakarta dengan menggandeng komunitas gereja, yayasan, dan sekolah-sekolah Kristen.

“Jadi rumor mengenai beliau itu [intoleran], saya kira hal keliru. Sentuhan sosial beliau khususnya untuk gereja sangat berarti bagi kami. Saya masih Ketua Majelis Daerah GPdI DKI Jakarta mewakili hampir 1.000 gembala, menyampaikan kepada Pak Gubernur, terima kasih atas bantuan BOTI, Tuhan memberkati bapak, warga dan tugas-tugas kenegaraan,” kata Johny dilansir dari Kantor Berita Nasional Antara, Senin (21/3/2022).