Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Sebelum Anda Latah Ikut-ikutan Unggah Foto di NFT

:: Riski Riadi
20 Januari 2022
dalam Terkini
Sebelum Anda Latah Ikut-ikutan Unggah Foto di NFT

Ilustrasi: kompas.com/Galuh Putri Riyanto.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Kesuksesan tidak terduga seorang mahasiswa di Semarang, Ghozali (Ghozali Everyday), membuat banyak orang di Indonesia ikut-ikutan menjual foto random sebagai NFT. Hal ini makin menegaskan asumsi jamak: betapa latahnya orang Indonesia akan suatu hal yang menjulang kesuksesan besar.

Bandwagon effect mungkin menjadi salah satu istilah yang cocok untuk disematkan kepada orang Indonesia yang ikut-ikutan menjual segala macam foto random di Opensea.

Kemasifan arus informasi yang menerpa kebanyakan orang saat ini, mendorong banyak netizen mengikuti kisah sukses Ghozali. Selain banyaknya netizen yang membahas akan NFT, baru-baru ini juga banyak public figure juga menjual beragam “karya” mereka di Opensea.

Netizen Indonesia bisa dikatakan sebagai netizen yang bersikap ikut-ikutan akan sesuatu hal yang sedang viral. Misal NFT viral mereka membahas NFT, film Spiderman sedang viral mereka juga membahas film tersebut, dan masih banyak contoh lainnya.

BACAJUGA

Al Ghozali dan Nur Afifah, Dua Anak Muda yang Gegerkan Indonesia

Al Ghozali dan Nur Afifah, Dua Anak Muda yang Gegerkan Indonesia

19 Januari 2022
Mendadak Kaya! Ini Cara Ghozali Jual Foto Selfie di NFT

Mendadak Kaya! Ini Cara Ghozali Jual Foto Selfie di NFT

14 Januari 2022

Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa netizen di Indonesia banyak yang berpikiran instan dan latah akan suatu hal baru yang menjulang kesuksesan. Sehingga saat ini kebanyakan “karya” NFT di Opensea menjadi terlalu random sebab netizen Indonesia.

Netizen Indonesia bahkan menganggap bahwa Opensea menjadi marketplace segala macam barang, hal ini terbukti dengan adanya orang yang berjualan baju di Opensea. Hal tersebut telah menujukkan bahwa mereka tidak paham akan tujuan Opensea sebagai Marketplace NFT.

Melihat hal tersebut, saat ini diperlukan suatu aksi serta pemahaman kolektif bagi netizen Indonesia dalam menyikapi suatu fenomena yang baru mereka temui.

Selain itu, juga perlu perhatian khusus dalam memandang dan menyikapi fenomena baru, sehingga mereka melihat fenomena baru secara lebih spesifik. Dengan harapan sikap “latah” atau ikut-ikutan pada warga Indonesia berkurang.

Solusi Kelatahan Akan Fenomena NFT?

Terdapat beberapa poin penting yang menjadi perhatian untuk direalisasikan dalam menyikapi fenomena satu ini. Peran pemerintah menjadi suatu hal yang sangat krusial, sebab pemerintah dapat menciptakan kerjasama yang sinergis dengan para media.

Kerjasama tersebut bertujuan menciptakan suatu arus informasi yang melihat suatu fenomena dari kedua sisinya. Sehingga informasi tidak hanya melihat “enaknya NFT”, namun juga harus menyajikan informasi “susahnya NFT”.

Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan beragam edukasi bagi para warganya tentang NFT dan korelasinya dengan UU yang berlaku. Misalnya, penjelasan kembali tentang legal atau tidaknya cryptocurrency di Indonesia yang menjadi alat tukar saat transaksi NFT.

Peran pribadi netizen juga menjadi hal yang sangat penting, budaya latah tidak akan hilang jika netizen itu sendiri enggan untuk menghilangkannya.

Netizen dapat mulai mengembangkan ketertarikan akan literasi suatu hal, sehingga mereka tidak ikut terbawa arus oleh suatu hal yang sedang viral. Tingkat ilmu netizen menjadi suatu hal yang dapat menuntunnya, dengan demikian sikap gegabah yang dapat merugikan dapat terhindarkan.

Masifnya arus informasi juga menjadi pintu yang dapat bermanfaat untuk mengasah dan menggali suatu ilmu. Pendidikan formal bukan menjadi satu-satunya tempat menggali ilmu pada era modern ini. Sebab, keterbukaan arus informasi memungkinkan seseorang untuk belajar secara otodidak demi mendapatkan ilmu.

Ada banyak yang dapat dilakukan para netizen dalam menyikapi suatu hal yang baru. Netizen dapat belajar pada channel edukatif di Youtube ataupun website lain, dengan catatan pahami betul kredibilitas sumber ilmunya.

Hal ini untuk memastikan bahwa narasumber memang memiliki ilmu yang liner dan mumpuni. Dengan demikian, informasi yang netizen dapatkan memang valid dan tidak bias.

Demi mengatasi sikap “latah” netizen Indonesia dalam hal NFT, diperlukan suatu aksi riil dari pemerintah dan juga pribadi netizen. Kedua hal tersebut menjadi saling bersinergi demi tercapainya netizen Indonesia yang tidak “latah” akan suatu fenomena baru. [dmr]

Editor: Ananta Damarjati
Topik: Ghozali EverydayGhozali GhozaluNFTOpenSea
Riski Riadi

Riski Riadi

POS LAINNYA

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital
Ekonomi

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

20 Mei 2022
ekspor beras DKI Jakarta
Terkini

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022
Indikator Ekonomi

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya
Ekonomi

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022
Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit
Ekonomi

Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit

20 Mei 2022
ekspor minyak goreng
Terkini

Jokowi Putuskan Buka Ekspor Minyak Goreng Mulai 23 Mei 2022

19 Mei 2022
Lainnya
Selanjutnya
Layangan Putus Sudah Tamat, Berikut 5 Hal yang Bisa Kita Contoh dari Sosok Kinan

Layangan Putus Sudah Tamat, Berikut 5 Hal yang Bisa Kita Contoh dari Sosok Kinan

Apa Benar Hubungan Suami Istri di Malam Jumat itu Sunnah Rasul?

Apa Benar Hubungan Suami Istri di Malam Jumat itu Sunnah Rasul?

TRANSLATE

TERBARU

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

20 Mei 2022
ekspor beras DKI Jakarta

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Kesusastraan jawa

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

20 Mei 2022
Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
berharaplah kepada allah

Berharaplah Kepada Allah, Hati Jadi Tenang

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022

SOROTAN

Kasus Ruhut Sitompul
Opini

Kasus Ruhut, Waktu yang Tepat Rekonsiliasi

:: Yayat R Cipasang
16 Mei 2022

Kasus Ruhut Sitompul

Selengkapnya
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

11 Mei 2022
Ganjar Little Jokowi

Ganjar Little Jokowi, Untung atau Buntung?

8 Mei 2022
politik kadal gurun

Kisah Kecebong, Kampret dan Kadal Gurun

6 Mei 2022
Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

5 Mei 2022
Kesalehan Sosial dan Islamophobia

Jilbab, Kesalehan Sosial dan Islamophobia

1 Mei 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang