2. Apakah kamu sudah memperoleh pekerjaan setelah resign?
Akan lebih baik memang ketika resign sudah memperoleh kepastian pekerjaan di tempat lain. Kondisi demikian adalah kondisi teraman untuk keuangan pribadi. Sehingga dengan kondisi keuangan yang aman setidaknya tidak menyusahkan orang-orang di sekeliling untuk dimintai bantuan karena menganggur.
3. Apakah kamu sudah membuat perencanaan finansial?
Inilah pertanyaan krusial yang harus dijawab dengan jelas sebelum memutuskan resign. Pasalnya, saat resign maka untuk beberapa waktu ke depan akan hidup tanpa pemasukan yang pasti, sehingga wajib untuk membuat perencanaan finansial sebelum resign serta menyiapkan tabungan atau dana darurat.
Melansir The Balance, besaran dana darurat itu menyesuaikan kebutuhan, tapi para ahli keuangan merekomendasikan untuk menyiapkan dana darurat setidaknya untuk pengeluaran tiga hingga lima bulan ke depan.
4. Kapan kamu menjadwalkan untuk mengajukan resign ke atasan?
Sebelum resign buatlah jadwal untuk kapan akan mengajukan resign. Secara etika yang baik, ajukanlah rencana resign ke atasan kira-kira satu bulan sebelumnya. Jangka waktu pemberitahuan pengunduran diri seperti itu disebut one month notice. Dengan seperti itu, perusahaan mempunyai waktu untuk mencari pengganti agar produktivitasnya tidak terganggu.
5. Apakah kamu sudah merencanakan kegiatan setelah resign?
Setelah resign maka akan ada banyak waktu luang untuk setidaknya tidak terikat dengan jam kerja kantor. Di saat dalam keadaan seperti itu, maka sayang apabila tidak dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengasah kemampuan, menyiapkan curriculum vitae, atau memperluas jaringan. Maka dari itu, perlu untuk merencanakan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan di saat-saat setelah resign.
Jadi, sebelum tekat sudah bulat untuk memutuskan resign, pertimbangkanlah matang-matang keputusan itu dan rencanakanlah exit plan dengan setidaknya menjawab 5 pertanyaan diatas ya! [rif]
