Pihak agensi, HYBE terlah mengumumkan, BTS akan mendaftar mulai dari Jin pada Desember mendatang. Grup tersebut memulai kembali kegiatan grup pada tahun 2025.
CEO HYBE, Park Ji Won menjelaskan dalam sebuah surat kepada pemegang saham menyampaikan, dalam jangka pendek, para anggota dijadwalkan untuk kegiatan individu hingga paruh pertama tahun depan.
“Selain itu, para penggemar akan terus dapat menikmati berbagai konten BTS yang akan direkam sebelumnya,” jelas Park Ji Won.
Sejarah Wajib Militer di Korea Selatan
Mengutip MMA, sejak zaman kuno hingga Periode Tiga Kerajaan, wajib militer universal diberlakukan. Di masa damai, orang-orang melanjutkan hidup mereka sebagian besar sebagai petani dan dipanggil hanya untuk keadaan darurat, mirip dengan sistem milisi Swiss.
Selama Dinasti Goryeo, musuh asing sering menyerbu negara itu, dan untuk mengatasi situasi militer seperti itu pada waktu itu, sistem ganda tentara reguler profesional dan pasukan cadangan wajib diadopsi. Oleh karena itu, kekuatan militer reguler minimal dipertahankan oleh setiap provinsi, memungkinkan orang untuk melanjutkan hidup mereka, dan orang-orang dimobilisasi hanya selama keadaan darurat.
Pada saat itu, orang-orang terdaftar dalam daftar militer tanpa memandang jenis kelamin dan usia, dan semua pria berusia antara 16 dan 60 tahun wajib militer jika perlu. Selama Dinasti Joseon, sistem tersebut diubah menjadi wajib militer universal pria berusia antara 16 dan 60 tahun, bahkan di masa damai.
Kadang-kadang, persyaratan dinas militer dihapuskan dengan imbalan membayar pemerintah dengan kain, dan sistem ini diubah karena beban berat rakyat dengan mengurangi jumlah kain hingga setengahnya dan mengganti kekurangannya dengan pajak perikanan, garam dan kapal.
Setelah Invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592, persyaratan dinas militer diperluas untuk mencakup pegawai swasta yang persyaratannya telah dihapuskan sampai saat itu. Selama Periode Joseon Akhir, konsep wajib militer universal diencerkan dengan membebaskan kelas aristokrat dari persyaratan dinas militer.
Terlebih lagi, pemerintah menuai kritik publik dengan mendaftarkan almarhum dan bayi di dinas militer untuk memungut lebih banyak pajak pada rakyat, yang menjadi salah satu alasan jatuhnya Dinasti.
Reformasi politik tahun 1894 merupakan upaya untuk mereformasi sistem wajib militer tersebut secara modern. Menjelang akhir Dinasti, seorang martir patriotik bernama Hong Beom-shik menawarkan visinya untuk mereformasi sistem wajib militer sebagai bagian dari reformasi urusan negara.
Pada bulan Juli 1907, Undang-Undang Perekrutan diumumkan dan menjadi kekuatan informasi, dan bulan Agustus tahun berikutnya, Peraturan Pendaftaran Militer ditetapkan.