Scroll untuk baca artikel
Terkini

Selain Bias Gender, Senioritas Menjadi Masalah Utama di Bidang Akademik dan Riset

Redaksi
×

Selain Bias Gender, Senioritas Menjadi Masalah Utama di Bidang Akademik dan Riset

Sebarkan artikel ini

“Di bidang riset dan akademik menurut pandangan saya, laki-laki dan perempuan punya kesempatan yang sama untuk tampil. Yang membedakan adalah kompetensi,” lanjut Fitri.

Di Indonesia, Fitri menyebut, selain isu gender biasanya ada juga isu senioritas.

“Sehingga dalam authorship terkadang senior dituliskan namanya terlebih dahulu dibandingkan yuniornya walaupun kontribusinya dalam riset tidak signifikan. It’s still happened for sure,” tambahnya.

Meski ada dewan etik dan aturan etika yang tertera jelas terkait akademik dan riset di setiap institusi, Fitri memaparkan, implementasinya masih belum terlaksana dengan seharusnya.

Really depends on the commitment dan kepatuhan terhadap aturan. Kadang ada yang permisif juga terhadap isu ini,” papar Fitri.

Sama halnya dengan Fitri, dosen Universitas Nasional, Dwi Kartikawati mengungkapkan, dirinya juga belum pernah mengalaminya.

Dalam setiap bidang profesi selalu ada kesulitan yang dihadapi termasuk juga di bidang akademik.

Dia menuturkan, kesulitan terbesar yang dihadapi selama ini adalah untuk tetap punya semangat meneliti dan menulis.

“Tidak mudah juga mendapatkan kesempatan bisa dimuat tulisannya di jurnal yang berkualitas. Perlu usaha yang mumpuni, ketekunan, dan tidak pantang menyerah ketika diminta untuk revisi,” kata Dwi.

Dalam pandangannya, khususnya bagi profesi dosen, mereka dituntut harus menulis dan meneliti.

“Karena dengan menulis akan membangun peradaban menjadi semacam saluran untuk mengembangkan keilmuannya bagi kemaslahatan orang banyak,” ujar Dwi. [rif]