Mengedepannya nama Anies Baswedan sebagai kandidat pertama calon Presiden tentu bukan sesuatu yang kebetulan. Rekam jejak dan kinerja beliau sebagai pemimpin selama ini memudahkan para relawan untuk menambah popularitas dan elektabilitasnya. Para pengurus wilayah Partai Nasdem pun tampak telah membaca kondisi politik di daerahnya terkait calon Presiden.
Simpul relawan ANIES sendiri tidak bermaksud mengikatkan diri pada satu atau beberapa partai. Langkah partai NasDem yang telah menyampaikan kandidatnya yang menempatkan nama Anies Baswedan di urutan pertama, tentu saja sangat diapresiasi. Masih terus diharapkan dukungan dan interaksi aktif dari partai-partai lainnya.
Para relawan simpul ANIES diberi kebebasan untuk bekerja sama bahkan kolaborasi dengan para pengurus partai di daerah, terutama yang akan mejadi calon anggota legislatif. Orang-orang partai diberi kesempatan aktif menjadi relawan, dengan syarat mengikuti aturan main dan terutama etika sebagai relawan.
Telah umum diketahui bahwa partai politik terus menerus dikritik atas kinerjanya dalam dinamika politik selama ini. Namun, masih terbuka peluang bagi mereka untuk memperbaiki diri. Salah satu caranya adalah mendukung apirasi rakyat yang berkembang luas, antara lain soal calon Presiden.
Kedekatan para relawan dengan aktivis partai sejak awal dimungkinkan untuk terbangun secara konstruktif. Wajar saja jika partai mempersuasi relawan untuk mendukung calon legislatifnya dalam Pemilu. Namun pada sisi lain, kedekatan mulai dibangun atas dasar beberapa kesamaan akan masa depan bangsa dan negara. Dilakukan secara berproses dan interaktif.
Dengan demikian, tidak hanya pemilihan Presiden yang terkawal baik karena yang dicalonkan atas dasar aspirasi rakyat. Pemilihan legislatif pun akan terbantu karena para calonnya dikenali pula oleh masyarakat. Setelah mereka terpilih dimungkinkan aspirasi sekaligus pengawasan dapat terus berlangsung.
Simpul relawan ANIES meyakini kerja-kerja yang dilakukan tidak semata agar Anies Baswedan dipilih menjadi calon dan kemudian menjadi Presiden. Melainkan turut memperbaiki kehidupan berpolitik di Indonesia. Partai politik diberi kesempatan dan dibantu untuk memperbaiki kinerjanya saat ini dan di masa mendatang. Indonesia sejahtera pun akan menjadi keniscayaan di masa depan yang tidak jauh. [rif]