Haus darahnya menggentarkan nyali tentara pemerintah yang memburunya. Sumeh masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) yang paling dicari.
* * *
Aku yang ketiban sampur. Sebagai seorang kolonel yang lagi menanjak karier dan baru saja diangkat sebagai komandan Komando Pasukan Khusus (OASU), aku diperintah untuk meringkus Sumeh.
Tapi ternyata tidak mudah. Sumeh dilindungi pasukannya, disembunyikan rakyat yang mencintainya, dan sangat dipuja para pengidolanya. Sumeh menjadi selebriti dalam pelariannya. Menjadi icon pemberontakan anak muda dan revolusi.
Semua faktor itu menghambat langkah-langkahku untuk menjerat Sumeh. Anak buahku keteteran. Operasi-operasi rahasia sering gagal total karena bocor duluan. Dibocorkan orang-orang yang bersimpati pada perjuangan Sumeh.
Sumeh menjelma laksana hantu. Sosoknya tiada tapi sangat menghantui. Ditambah lagi dengan disebarkannya rumor-rumor: Sumeh bisa membelah dirinya menjadi sepuluh, bisa berada di tempat-tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, bisa menghilang, bisa terbang, kebal peluru, dan antimati.
Coba, bagaimana caraku untuk menangkap sosok yang sudah menjadi mitos ini. Apa aku harus melempar handuk ke gelanggang? Apa pembaca yang budiman punya saran untuk menghilangkan figur yang semacam ini?
Semarang, 21 Juli 2022