Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Tahun 2023, Sektor Multifinance Dilirik Banyak Investor

Redaksi
×

Tahun 2023, Sektor Multifinance Dilirik Banyak Investor

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Belum terpenuhinya ketentuan permodalan masih menjadi persoalan perusahaan multifinance atau pembiayaan. Malahan, sejumlah perusahaan pembiayaan tersebut diwartakan tengah menjadi target akuisisi untuk menambah kekurangan modal tersebut.

Hal ini pun diamini oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK, Bambang W Budiawan membeberkan, sudah ada lima perusahaan pembiayaan yang memohon persetujuan akuisisi kepada OJK, dilansir dari Kontan (2/1/2023).

Namun, Bambang enggan membuka suara terkait nama-nama perusahaan yang mengajukan persetujuan akuisisi tersebut. Ia hanya memberi kisi-kisi, ketidakmampuan memenuhi persyaratan permodalan yakni ekuitas minimal Rp.100 miliar dan rasio modal sendiri modal disetor (MSMD) minimal 50 persen menjadi alasan pengambilalihan sebagian besar perusahaan pembiayaan itu.

Bambang pun menambahkan, tiga dari lima calon investor yang tertarik berasal dari asing, sedangkan dua sisanya adalah dalam negeri. “Yang asing semuanya dari Singapura,” lanjutnya.

Maraknya Akuisisi

Dalam kesempatan lain, OJK ternyata telah beberapa kali menerima permintaan audiensi dari sejumlah perusahaan pembiayaan lain yang berinisiatif untuk melakukan pengambilalihan saham.

Memang, aksi akuisisi perusahaan pembiayaan Tanah Air sedang ramai terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat, pada tahun lalu saja, ada lima perusahaan pembiayaan yang diakuisisi oleh empat investor luar negeri.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan aksi akuisisi ini masih akan terus berlanjut. Pasalnya, hingga saat ini, masih ada 11 perusahaan pembiayaan yang memiliki ekuitas di bawah Rp.100 miliar. Hal ini dikarenakan kenaikan non performing financing (NPF) yang menyebabkan kenaikan pembentukan cadangan.

Untungnya, enam diantara perusahaan tersebut sudah mendapat tambahan modal, dan sedikit lagi mendekati Rp.100 miliar. Empat perusahaan pembiayaan yang lain sedang menjajaki dengan para calon strategic partner atau memperoleh tambahan modal dari pemegang saham eksisting. “Satu multifinance dalam proses penyehatan sampai akhir tahun depan,” ungkap Bambang.

Sementara itu, PT Buka Pengadaan Indonesia milik Bukalapak santer dikabarkan menjadi salah satu investor akusisi di sektor pembiayaan ini. Tak ketinggalan, Moladin, startup marketplace mobil bekas juga disebut-sebut ikut melirik sektor ini. Moladin sendiri mempunyai beberapa investor, seperti Northstar Group dan Sequoia Capital India. Terakhir, muncul juga nama investor Ajaib, DST Global yang akan ikut meramaikan aksi akuisisi ini.

Alhasil, melihat ramainya aksi akuisisi perusahaan pembiayaan ini sejatinya adalah peluang bagus. Pasalnya, pilihan pembiayaan yang makin kompetitif serta produk yang beragam maka akan menstimulus pelaku usaha di sektor pembiayaan untuk membuat inovasi.

Prospek Bisnis Sektor Multifinance

Saat Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) Desember 2022 secara virtual, Senin (2/1/2023), Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK, Ogi Prastomiyono optimis sektor pembiayaan mampu tumbuh di tahun 2023. “Kami memperkirakan perusahaan pembiayaan masih akan tumbuh lagi tahun 2023,” ungkapnya.

Menurut Ogi, membaiknya pemulihan ekonomi pasca pandemi, khususnya sektor riil seperti otomotif menunjukkan prospek cerah industri pembiayaan. Pasalnya, mayoritas pembiayaan perusahaan multifinance terkucur ke sektor otomotif.

Ogi pun berharap tren pertumbuhan perusahaan pembiayaan pada 2022 masih akan terus berlanjut terus sepanjang 2023. Dimana pada November 2022, nilai outstanding piutang pembiayaan mengalami kenaikan sebesar 12,96 persen year on year (yoy) menjadi Rp.409,5 triliun. [rif]