Scroll untuk baca artikel
Blog

Tamparan Will Smith di Piala Oscar Itu Sudah Benar

Redaksi
×

Tamparan Will Smith di Piala Oscar Itu Sudah Benar

Sebarkan artikel ini

Soal konteks kekerasan yang digunakan oleh Chris ini bisa dianggap pelajaran bagi para komedian bahwa ada batasan yang tidak boleh diterobos. Terlebih, kita perlu lebih peka bahwa Jada sedang berada di kondisi yang tidak memungkinkan untuk dijadikan bahan bercandaan.

BARISAN.CO – Publik tercengang dengan kejadian penamparan Will Smith terhadap Chris Rock pada acara Piala Oscar. Chris awalnya melemparkan guyonan terhadap istri Will, Jada Pinkett-Smith.

Jada sendiri sedang berjuang melawan penyakit auto-imun. alopecia yang menyebabkan rambut kepalanya rontok. Mendengar lelucon menyakitkan dari Chris, air muka Jada berubah sedih.

Melihat istrinya terluka, Will berjalan ke panggung, menampar Chris dan duduk kembali.

Dia kemudian berteriak dari bangkunya, “Jauhkan nama istriku dari mulut sialanmu”. Kalimat itu diucapkan Chris lantang dua kali.

Segelintir orang menganggap sikap Will kelewatan, namun bagi saya pribadi, itu baru namanya sikap seorang laki-laki yang sudah seharusnya mengambil sikap untuk membela istrinya.

Soal konteks kekerasan yang digunakan oleh Will, saya menganggap ini pelajaran bagi para komedian bahwa ada batasan yang tidak boleh diterobos. Terlebih, kita perlu lebih peka bahwa Jada sedang berada di kondisi yang tidak memungkinkan untuk dijadikan bahan bercandaan.

Oh, mungkin maksud Chris menyebut GI 2 itu menggambarkan sosok Jada sebagai perempuan yang kuat. Jika memang maksudnya demikian, harus diperhatikan situasi dan kondisi dari Jada. Dan, publik melihat bagaimana raut wajah Jada yang berubah muram. Itu berarti Jada kata-kata itu menyinggungnya.

Dan, sebagai seorang suami, Will sudah benar. Dia menunjukkan, Will berusaha melindungi istri tersayangnya.

Di balik masa lalunya yang suram saat bersama ayahnya, Will memang belajar bagaimana cara seorang laki-laki bersikap.

Perempuan sering kali menjadi korban pelecehan dan perundungan. Bahkan, termasuk dari suami dan mertuanya sendiri. Saat itu terjadi, tak jarang, suami justru menyalahkan istrinya yang harus bersabar dan hormat terhadap mertuanya.

Hello, ketika kalian menikah dengan seorang perempuan. Kalian perlu ingat bahwa mereka adalah anak dari orang tua lain. Seharusnya, suami itu jadi penengah bukan pemercik huru-hara dalam rumah tangga.

Beberapa kali, saya melihat bagaimana kasarnya kaum laki-laki. Mereka menganggap ketika telah menikah, perempuan adalah milik mereka. Tak segan, mereka mempermalukan istrinya di depan orang lain. Misalnya, istrinya tidak secantik perempuan lain atau memiliki pendidikan yang rendah. Ingat, cantik dan pendidikan itu tanggung jawab kaum laki-laki. Seharusnya kalian membiayai mereka jika memang ingin istrinya tampil paripurna nan membahana.

Kembali, ke persoalan Will dan Chris, saya memang cenderung membela Will bagaimana pun juga. Sebagai seorang ibu yang melahirkan anak-anaknya sudah sepatutnya Will bersikap. Tanpa tindakan, bisa jadi kejadian kekerasan verbal itu berulang atas nama candaan. [rif]