Upaya untuk mengurangi sumber daya konsumsi, termasuk konsumsi energi dan eksternalitas negatif melalui pilihan/preferensi konsumsi akan dihasilkan dalam penghematan biaya dari perilaku dan kemauan ‘hijau’, sekaligus menghasilkan manfaat lingkungan.
Jika preferensi konsumen dapat mendorong lebih sedikit konsumsi energi dan sumber daya intensif melalui informasi dan kampanye pemasaran, maka eksternalitas lingkungan dapat dikoreksi oleh konsumen dengan cara dibawa ke fungsi utilitas konsumen.
Studi itu menyimpulkan, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan ekonomi UKM sudah di skala yang mengkhawatirkan. UKM dapat meningkatkan keaktifannya berperan dalam menjaga lingkungan melalui adopsi “praktik hijau”. Sehingga, praktik hijau dapat diterapkan mulai dari produksi, distribusi, dan aktivitas konsumsi.