Scroll untuk baca artikel
Terkini

Terobosan Pertama di Indonesia, Anies Tinjau Langsung Sistem Saringan Sampah Badan Air

Redaksi
×

Terobosan Pertama di Indonesia, Anies Tinjau Langsung Sistem Saringan Sampah Badan Air

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Pemprov DKI Jakarta berupaya menanggulangi permasalahan sampah dan banjir secara simultan. Melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sistem saringan sampah badan air  akan dihadirkan di perbatasan Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berkesempatan mengunjungi pekerjaan pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, atau juga disebut sistem saringan sampah badan air di perbatasan Jakarta. Ia juga antusias seiring dengan keberlangsungan kelanjutan program tersebut, karena dinilai menjadi terobosan pertama di Indonesia.

“Ini adalah proyek pertama kali dan bahkan pertama kali di Indonesia  ada penyaringan seperti ini.  Nah kita lihat nanti seberapa efektif. Secara teoritik efektif ini, kita lihat di lapangan. Kemudian dari situ nanti bisa dikembangkan di semua tempat, bahkan bukan hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia, dan inilah proyek pertama,” ujar Anies pada Senin (26/9/2022).

Untuk diketahui, pembangunan sistem ini telah melalui kajian yang matang. Konsep perencanaan pun sudah dibahas bersama ITB (Institut Teknologi Bandung) dan disepakati dengan BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane).

Gubernur Anies pun menceritakan pengalamannya saat mulai bekerja di Jakarta, tepatnya pada awal 2018 di mana ia memfokuskan kenaikan volume air di pintu air manggarai, sehingga terjadi timbunan sampah yang luar biasa banyak. Hal ini menimbulkan pertanyaan bahwa asal muasal kedatangan sampah tersebut, serta muncul ide bagaimana caranya ada penyaringan sampah di  perbatasan Jakarta.

“Kemudian dibahas, didiskusikan, dan diputuskan untuk dilakukan pembangunan saringan sampah di tempat sebelum masuk pemukiman yang padat, kawasan yang lebih padat. Anggarannya sudah disiapkan untuk tahun 2020 senilai 195 miliar rupiah. Nah harapannya ini akan bisa mengendalikan sampah untuk tidak masuk ke dalam kota,” jelas Anies.

Anies berharap sebelum akhir tahun 2022 pembangunan proyek ini selesai dan pada  saat bersamaan ketika musim penghujan datang, maka air yang masuk ke Jakarta daerah sungai Ciliwung tidak lagi air penghantar sampah, tapi air yang sudah tersaring.

“Ini harapan kita, terima kasih kepada semua yang sudah bekerja untuk menyiapkan ini. Sebuah rencana yang kita ikhitarkan sejak 2018-2019 akhirnya sekarang bisa terlaksana. Dan mudah[1]mudahan bisa jadi kebaikan untuk warga Jakarta,” pungkasAnies.

Yang tidak kalah penting, saringan sampah ini juga bermanfaat untuk menjaga pompa-pompa pengendalian banjir yang dioperasikan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta agar tidak mengalami efek bendung yang dapat berakibat banjir, seperti Pompa Waduk Pluit, Pompa Ancol,  dan Pompa Gambir.

Pembangunan ini dilatarbelakangi adanya penekanan volume sampah yang terkonsentrasi hanya  pada satu titik penanganan (Pintu Air Manggarai, Kali Ciliwung Jembatan Kampung Melayu),  sehingga dibutuhkan penanganan di titik lain untuk meminimalisir efek bendung yang  berkontribusi pada timbulnya bencana banjir, terutama saat musim hujan dan terjadi sampah kiriman dari hulu Kali Ciliwung.

Selain itu, keterbatasan ruang di Pintu Air Manggarai yang menyulitkan penambahan alat berat untuk percepatan penanganan sampah di badan Kali Ciliwung, sehingga dibutuhkan pemindahan fungsi penanganan sampah di Pintu Air Manggarai ke perbatasan DKI Jakarta agar meringankan  beban kerja penanganan sampah di Pintu Air Manggarai.