Scroll untuk baca artikel
Blog

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025, Ini Profil Azyumardi Azra

Redaksi
×

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025, Ini Profil Azyumardi Azra

Sebarkan artikel ini

Cendekiawan muslim yang kerap mengkritisi pemerintah, Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.

BARISAN.CO – Dewan Pers telah menetapkan susunan pengurus untuk periode 2022-2025. Cendekiawan muslim Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers. Sementara Wakil Ketua Dewan Pers adalah M Agung Dharmajaya.

Azyumardi Azra kerap dikenal sebagai cendekiawan muslim. Dia tercatat pernah menjadi rektor Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode 1998-2006.

Selanjutnya, M Agung Dharmajaya menjadi Wakil Ketua Dewan Pers. Agung sebelumnya menjadi anggota Dewan Pers sekaligus Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers periode 2019-2022.

Selain itu, Dewan Pers menetapkan Ketua dan Wakil Ketua Komisi-Komisi. Yadi Hendriana menjadi Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers. Selanjutnya, Arif Zulkifli sebagai Komisi Hukum dan Perundang-undangan.

Terpilihnya Azyumardi Azra sebagai ketua, kata Arif Zulkifli, karena kapasitasnya tidak diragukan. Azyumardi pernah mengelola media, memahami prinsip-prinsip kebebasan pers, dan mewakili kluster masyarakat.

“Ada kesepakatan tidak tertulis ketua adalah anggota DP dari masyarakat untuk menjaga independensi DP,” kata Arif.

Profil Azyumardi Azra

Azyumardi Azra lahir Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat pada tanggal 4 Maret 1955. Azra pernah mendapat gelar kehormatan sebagai Commander of the Order of British Empire pada tahun 2010, dengan kata lain, ia dianggap sebagai salah satu bangsawan di Inggris.

Pendidikan yang ditempuh oleh Azyumardi Azra sangat beragam. Setelah lulus dari IAIN Fakultas Tarbiyah di Jakarta, Azyumardi Azra melanjutkan pendidikannya ke Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah di Universitas Columbia. Pendidikan tersebut mendapat bantuan dari beasiswa Fullbright pada tahun 1988.

Azyumardi Azra pun memperoleh beasiswa Columbia President Fellowship pada tahun 1989 yang membuatnya berkesempatan untuk belajar di fakultas sejarah pada universitas yang sama.

Azyumardi Azra juga mendapatkan gelar master filosofi dari Universitas Columbia pada tahun 1992. Selain itu, gelar doktor filosofi juga telah didapatkan melalui disertasi yang berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Disertasi tersebut telah dipublikasikan di Canberra, Honolulu, dan juga Leiden di Belanda.

Riwayat Kewartawanan Azyumardi Azra

Azyumardi tercatat pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat pada tahun 1978-1986 bersama Komaruddin Hidayat dan Iqbal Abdurauf Saimima. Panji Masyarakat atau kerap dikenal dengan Panjimas merupakan majalah di bawah pimpinan Buya Hamka.

Di Panjimas Azyumardi sering kebagian tugas menyiapkan laporan utama menyangkut berbagai isu aktual, baik nasional dan
internasional. Selain itu, Azyumardi juga bertanggungjawab membuat laporan tentang dunia Islam. Azyumardi merasa
berutang budi kepada Panjimas, bukan hanya secara ekonomis, tetapi juga secara intelektual dan sosial.

Berkat Panjimas-lah ia dapat masuk ke dalam lingkungan yang lebih luas, berhubungan dengan narasumber berita, dan juga terlatih melakukan wawancara.

Pada tahun 1982-1983, Azyumardi mendapat ajakan dari kawan seangkatannya, Herman Hidayat, untuk sama-sama bekerja di
Lembaga Riset Kebudayaan Nasional (LRKN) di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Herman paham betul Azyumardi menyukai dunia penelitian dan penulisan. Di sisi lain, birokrasi di LIPI tidak terlalu ketat sehingga Azyumardi masih bisa bekerja sebagai wartawan di Panji Masyarakat. Azyumardi bekerja di LIPI bertepatan ketika ia lulus dari IAIN pada tahun 1982.