Lingkungan kerja yang toxic atau beracun tidak hanya menurunkan produktivitas bekerja tapi gangguan mental, jadi cobalah terapkan 6 cara ini. Bila kondisi makin memburuk beranilah untuk mengundurkan diri di saat finansial sudah aman.
BARISAN.CO – Lingkungan kerja berdampak besar pada kesehatan fisik, mental dan produktivitas kita dalam bekerja.
Untuk itu, sangat penting untuk memastikan bahwa kita senang dengan pekerjaan kita, termasuk nyaman dengan orang – orang di dalamnya.
Tapi bekerja tak selalu mulus seperti jalan tol. Ada saja hal yang membuat kita stres. Dari target yang belum tercapai, dikejar deadline, kurangnya tunjangan dan kompensasi, hingga rekan kerja yang bergosip. Bukan saja menggosipi orang lain tapi diri Anda pun jadi korban.
Bila semua itu Anda rasakan, artinya Anda sedang berada pada lingkungan kerja toxic atau beracun. Dalam ilmu psikologi disebut toxic work environment.
Mengutip satupersen.net, toxic work environment adalah suatu kondisi lingkungan kerja di mana budaya perusahaan, rekan kerja, situasi kerja, dan kombinasi dari itu semua membuat semua orang merasa terganggu sehingga berpengaruh kepada kondisi kesehatan mental.
Lingkungan kerja seperti ini akan membuatmu merasa sangat tidak nyaman. Namun karena tuntunan ekonomi, Anda berusaha untuk bertahan dalam kondisi ini. Untuk mencegah hal – hal buruk terjadi, berikut tips dari Novita Tandry, seorang psikolog anak, remaja, dan keluarga dari NTO International yang bisa Anda terapkan.
1. Berpikir positif
Lingkungan toxic bisa membuat kita sulit untuk berpikir positif. Meskipun begitu, ada kiat – kiat untuk membantu Anda terus berpikir positif di tengah suasana negatif.
Fokuslah pada hal – hal positif, tapi bila merasa cemas, panik dan depresi, praktikkan teknik pernapasan 4-7-8. Caranya tarik napas selama empat detik, tahan selama tujuh detik, dan lepaskan selama delapan detik.
Teknik tersebut akan membantu Anda berpikir positif karena akan membuat otak berisi banyak oksigen.
Bila ada rekan kerja yang mengeluh tentang manajemen, merundung, bahkan memaki, jangan mengikuti pikiran dan perilaku negatif itu. Fokuslah pada hal – hal baik dan pekerjaan Anda saja.
2. Jangan serius dengan situasi kantor
Bila situasi kantor terlalu serius, tidak ada guyonan atau candaan, cobalah untuk rileks. Anda bisa mendengarkan musik kala bekerja atau melakukan hal – hal yang Anda suka saat jam istirahat. Atau Anda juga bisa mencairkan suasana dengan mengajak rekan kerja mengobrol dan bercanda.
3. Selalu dokumentasikan pekerjaan yang terstruktur
Atasan atau beberapa rekan kerja yang toxic biasanya akan sering mencari kesalahan kita untuk menyerang kita. Untuk mencegah kondisi itu, Anda bisa melakukan antisipasi. Dokumentasikan semua pekerjaan Anda pada gawai.
4. Hindari pembahasan gosip di kantor
Bila ada pembahasan gosip sebaiknya Anda menghindar atau alihkan ke pembicaraan yang lain. Kebiasaan gosip tidak akan memberi manfaat bagi diri Anda atau teman sekantor Anda. Justru pembahasan gosip itu akan menjadi toxic bagi diri Anda sendiri.
5. Fokus pada pengembangan diri
Kalau sudah ada di lingkungan toxic jangan melebur ke dalamnya. Situasi seperti ini bisa membuat motivasi kerja Anda menurun. Improve yourself, selalu siapkan diri Anda menjadi lebih baik untuk menghadapi berbagai tantangan.
Selain itu, Anda juga perlu memiliki kondisi tubuh yang selalu bugar. Berolahragalah dan konsumsi makanan sehat serta seimbang.
6. Buka peluang untuk bekerja di tempat lain
Jika tingkat toxic di lingkungan kerja tidak menurun, bersiaplah diri untuk mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Bukalah peluang dengan mulai melamar pekerjaan. Jadi, Anda bisa mengundurkan diri dalam kondisi finansial yang tetap aman.
Itulah cara untuk mengatasi lingkungan kerja yang toxic. Terapkan tips di atas dan teruslah mencari aktivitas positif. Cari akar permasalahannya dan mendekatlah pada Tuhan Yang Maha Esa. [ysn]