Mandat Kepemilikan Senjata di Swiss
Mengutip Buzzworthy, laki-laki berusia 18-34 tahun semuanya dilatih dan wajib mengikuti wajib militer di Swiss, perempuan cukup umur juga dapat mendaftarkan diri. Selama bertugas, mereka diberikan senjata Swiss Army dan dilatih untuk menggunakannya. Sejarawan menilai, tradisi menjaga warga sipil di sana yang membuat Nazi tidak menginvasi Swiss pada Perang Dunia II.
Direkomendasikan agar senjata laras yang tersimpan di rumah dibongkar, dengan laras disimpan terpisah dari sisa senjata, sehingga bagi siapa pun yang mencoba mencurinya tidak dapat menggunakannya. Itu juga melenyapkan kemungkinan terjadinya penembakan tidak disengaja yang sering terjadi pada balita di AS.
Setelah selesai bertugas di militer, mantan prajurit dan perempuan dapat memilih membeli senjata dinasnya dari Swiss Army dan harus mengajukan izin serta memberikan alasan yang jelas kenapa ingin menyimpan senjata.
Swiss memang jauh dari kata sempurna. Negara ini mengalami beberapa kali kematian terkait senjata api tertinggi di Eropa Barat. Banyak diantaranya yang bunuh diri atau kejahatan nafsu. Akan tetapi, budaya senjata yang sangat bebas di sana tingkat kekerasan senjatanya jauh lebih rendah ketimbang AS.
Kemungkinan, proses sulit untuk mendapatkan lisensi atau karena banyak warga Swiss yang menjalani wajib militer sehingga dilatih dengan baik, bukan hanya menggunakan, namun juga memahami pentingnya penggunaan senjata justru kasus kekerasan dengan senjata di sana lebih rendah.
Ketika Nazi menginvasi seluruh Eropa selama PD II, mereka menganggap, invansi ke Swiss akan menelan biaya sangat besar karena setiap orang di sana tidak hanya dipersenjatai dan dilatik menembak, tetapi siap berperang untuk negaranya. Persiapan seperti ini membuat Swiss keluar dari perang dan memperoleh reputasi netral.
Bahkan, kini, perbatasan Swiss dilengkapi bahan peledak dan pintu masuk lainnya sebagai taktik ekstrem melawan kekuatan luar agar dapat melindungi warganya dengan cara apa pun.
Amandemen Kedua AS dibuat untuk memberikan hak kepada warganya untuk melindungi dirinya sendiri dari tirani. Sementara, UU senjata di Swiss dirancang untuk membantu melindungi warganya dari serangan dari luar, UU Amerika justru diciptakan agr melindungi dari kejahatan di dalam negaranya sendiri.
Inilah yang mungkin membuat perbedaan besar antara kasus kekerasan dengan senjata api di Swiss dan AS. [rif]