Scroll untuk baca artikel
Terkini

Setelah Alasan Tidak Standar FIFA, PSSI Sebut JIS Kekurangan Tempat Parkir, Ini Jawaban JIS

Redaksi
×

Setelah Alasan Tidak Standar FIFA, PSSI Sebut JIS Kekurangan Tempat Parkir, Ini Jawaban JIS

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyebut Jakarta International Stadium (JIS) tidak layak menggelar FIFA Match Day antara Indonesia vs Curacao dengan dalih stadion tidak standar FIFA.

Hal ini membuat Netizen memberikan komentar terhadap PSSI, bahkan ada kritikan yang mengaitkan Ketua UMUM PSSI Mochamad Iriawan yang siap maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Tidak hanya kritikan di media sosial, pihak Proyek JIS juga memberikan tanggapan bahwa JIS dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang memiliki pengalaman internasional dalam merancang stadion-stadion sepakbola modern di Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspurs Stadium di London, serta perancangan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022. 

“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan,” ujar Plt Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo, Sabtu (10/9/2022).

FIFA Match Day antara Indonesia vs Curacao rencana awalnya pada 27 September akan berlangsung di JIS untuk pertandingan keduanya. Sedangkan pertandingan awal digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September.

Akan tetapi pihak PSSI tiba-tiba mengubah rencana pertandingan kedua yang berlangsung di JIS. Sementara pertandingan perdana tetap di GBLA.

Setelah dalih bahwa JIS tidak sesuai standar FIFA, PSSI mengungkapkan alasan lain pembatalan menggunakan JIS untuk menggelar pertandingan kedua.

Alasan PSSI menyebut, stadion JIS infrastrukutrnya belum layak 100 persen. Adapun menurut PSSI infrastruktur yang belum siap seperti area drop off tim, perimeter tribune, dan pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh.

Selain itu, PSSI menyebut JIS tidak layak karena sarana pendukung belum sesuai standar. Adapun alasannya yakni soal parkir yang hanya tersedia 800 unit kendaraan roda empat. Bahkan alasan lain yang menurut PSSI memberatkan adalah biaya sewa yang tinggi.

Plt Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo menyebut jika JIS infrastrukturnya belum layak tidak tidak benar. Peraturan FIFA terkini desain stadion modern perlu memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan. Salah satunya stadion direkomendasikan agar terintegrasi dengan sarana transportasi publik.

“Itu sebabnya, fasilitas parkir di JIS daya tampungnya terbatas agar penonton atau supporter yang berkunjung ke stadion lebih mengutamakan untuk menggunakan transportasipublik dibandingkan kendaraan pribadi. Saat ini JIS, sudah terintegrasi dengan Bus Rapid Tansit (BRT),” jelas Arry.

Arry menambahkan selanjutnya akan terintegrasi juga dengan Commuter Line dan LRT Jakarta. Untuk mendukung hal tersebut, JIS hanya menyiapkan 1.200 kantong parkir untuk bus dan kendaraan pribadi.

“Stadion modern standar FIFA kini dirancang untuk masa depan yang perlu memperhatikan keberlanjutan. Salah satunya mengupayakan untuk terintegrasi dengan angkutan publik. Stadion di Eropa pun demikian, Santiago Barnabeu pasca direnovasi hanya menyisakan kurang lebih 500 kantong parkir bus dan kendaraan pribadi. Bahkan, stadion bersejarah di pusat Eropa, yakni Wembley di London menyarankan seluruh penonton yang hadir mengoptimalkan alat transportasi umum yang tersedia,” terangnya.

Dengan demikian, stadion berstandar FIFA dilihat berdasarkan kelengkapan fasilitas, infrastruktur  serta memenuhi rekomendasi teknis dan persyaratannya hingga penyediaan fasilitas hospitality.

Artinya, dari aspek perencanaan dan pembangunan, JIS sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA, namun sertifikasi pertandingan merupakan hal yang terpisah. Semisal apakah akan digunakan untuk menyelenggarakan piala Asia atau Piala Dunia, maka assessment atau sertifikasi dilakukan secara terpisah mengikuti standar dari masing-masing pertandingan..