“Salah satu faktor untuk mencapai target tersebut ialah dengan melakukan dekarbonisasi pada sektor transportasi. Kami yakin capaian tersebut bisa direalisasikan mengingat, ke depan bus konvensional akan dielektrifikasi dan menggunakan bus berbasis listrik secara menyeluruh pada 2030 mendatang,” tutupnya.
Hadir pula dalam acara itu Richard Graham MP Prime Minister’s Trade Envoy to Indonesia, Dubes Indonesia untuk London Desra Percaya, Asisten Perekonomian dan keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Yoga Adiwinarto.
Imbangi Dominasi Bus Listrik China
Taget PT Transjakarta tahun ini dapat menghadirkan 100 bus listrik mengaspal di jalanan Ibu Kota. Dalam tahap pertama konglomerasi Bakrie induk dari PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) sudah mengirim 30 unit produk BYD Auto asal Tiongkok yang dioperasikan melalui Mayasari Bakti.
Sementara itu, mengutip dari ft.com, Switch Mobility yang berbasis di Inggris ini hadir untuk mengimbangi dominasi produk kendaraan listrik asal China di pasar domestik maupun global.
Switch mengincar pasar Eropa, India, hingga Asia. Bahkan, sang bos Switch Andy Palmer mengatakan bahwa kesuksesan merk China seperti Yutong dan BYD karena disokong pemerintah melalui subsidi pemerintah.
Karena itu, strategi yang sama juga diharapkan bisa memajukan Switch yang juga telah berkongsi dengan Ashok Leyland, produsen bus terbesar di India. [rif]