Barisan.co – Satuan Tugas Covid-19 Kota Surabaya menggelar tes usap massal terhadap 3.127 guru SD-SMP negeri dan swasta. Hasilnya sebanyak 137 guru di Kota Surabaya, Jawa Timur dilaporkan positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19) dan empat orang di antaranya telah meninggal dunia.
Sebelumnya, pada Kamis (17/8), dalam pembacaan sambutan pada upacara peringatan HUT RI ke-75 di Balai Kota Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyinggung rencana pembukaan sekolah untuk menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka. Padahal, Surabaya kembali berstatus zona merah. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pun secara tegas menyatakan bahwa untuk wilayah berstatus zona merah atau memiliki risiko penularan Covid-19 tinggi, belum akan dilakukan pembelajaran tatap muka.
Di masa pandemi seperti saat ini, pemimpin diuji. Seorang pemimpin seharusnya tidak memaksakan kehendaknya. Sekalipun niatnya baik, namun kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk membuka sekolah terutama karena status zona merah di kota Surabaya. Selain itu juga, belum ada jaminan sekalipun zona hijau, pembukaan sekolah akan aman. Hal ini perlu dipikirkan ulang terutama saat adanya ketimpangan tes PCR antara kota Jakarta dengan kota-kota lain di Indonesia.
Dalam masa krisis, seorang pemimpin daerah ibarat nakhoda yang berada dalam perahu layar yang sedang diterpa badai. Pemimpin tersebut haruslah memilih tempat yang paling stabil guna dapat mengonsolidasikan seluruh dayanya untuk fokus dalam mencari solusi agar anak-anak dapat mendapat pendidikan yang layak, namun juga tidak menambah jumlah kasus di kotanya.
Ada berbagai kemampuan yang wajib dimiliki pemimpin dalam situasi krisis yaitu: 1) kemampuan merasakan; 2) pengambilan keputusan; 3) koordinasi; 4) memberi makna; dan 5) belajar.
Untuk poin belajar yang sepertinya belum dimiliki oleh Wali Kota Surabaya. Sebab bukan hanya sering kali berselisih pendapat dengan Gubernur Jatim, Risma pun tak jarang memberikan pernyataan kontroversi yang memunculkan pergesekan antara dirinya dengan Khofifah. Tugas utama pemimpin saat ini adalah fokus untuk menangani jumlah kasus yang semakin hari terus bertambah, bukan lagi saling lempar argumen.
Berdasarkan data dari laman infocovid-19.jatimprov.go.id yang diperbarui Rabu (19/8/2020) malam, kota Surabaya masih menjadi wilayah dengan tambahan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Timur dengan tambahan 125 kasus positif Covid-19 baru. Sementara, jumlah pasien yang sembuh terus meningkat, terbaru 187 pasien telah dinyatakan sembuh. Sedangkan 5 pasien dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.
Penulis: Anatasia Wahyudi
Editor: Ananta Damarjati