Scroll untuk baca artikel
Berita

UNDIP Gandeng Kementerian UMKM Perkuat Ekosistem Wirausaha Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2045

×

UNDIP Gandeng Kementerian UMKM Perkuat Ekosistem Wirausaha Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini
UNDIP Gandeng Kementerian UMKM

Indonesia butuh lebih banyak pencipta lapangan kerja, bukan hanya pencari kerja—dan UNDIP mulai membuktikannya.

BARISAN.CO – Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Kuliah Umum dan Expo UMKM bersama Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Republik Indonesia Maman Abdurrahman di Hall Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP.

Kegiatan mengangkat tema “Membangun Generasi Mikropreneur Kreatif, Adaptif, dan Berdaya Saing”, sekaligus meneguhkan komitmen UNDIP dalam membina wirausaha muda dan mendorong hilirisasi inovasi menuju Indonesia Emas 2045m Kamis (20/11/2025).

Acara dibuka dengan laporan kegiatan oleh Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Muhammad Riza Adha Damanik, S.T., M.Si., Ph.D., yang menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong terciptanya UMKM masa depan berbasis inovasi dan teknologi.

Ia menilai karya mahasiswa UNDIP memiliki potensi besar menopang UMKM berkualitas tinggi. Riza juga menekankan pentingnya transformasi mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 500 mahasiswa lintas fakultas di UNDIP.

Selanjutnya, Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Soeharnomo, S.E., M.Si. menyampaikan bahwa UNDIP berkomitmen memperkuat ekosistem kewirausahaan melalui inovasi kampus dan pendampingan usaha mahasiswa.

“Semangat mahasiswa sangat luar biasa. UNDIP tidak hanya mendorong lahirnya inovasi, tapi memastikan karya-karya tersebut memberi manfaat dan kontribusi bagi masyarakat. Saat ini rata-rata setiap tahun kami menghasilkan 10–15 UMKM baru yang mampu menembus pasar ekspor. Bahkan salah satu usaha mahasiswa telah membukukan omzet hingga Rp1 miliar per tahun. Ini menunjukkan bahwa UMKM bisa naik kelas jika didukung dengan pendampingan dan lingkungan yang tepat,” ujarnya.

Menambahkan pentingnya hilirisasi inovasi, beliau menjelaskan bahwa tahun ini UNDIP menjadi pemohon paten terbesar kedua secara nasional.

“Kalau 10 persen saja inovasi tersebut berhasil memasuki pasar, maka kampus dapat menjadi contoh bagaimana riset dan akademik mendorong tumbuhnya kewirausahaan,” ungkapnya.

Dalam kuliah umum, Pak Maman, Menteri UMKM menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa bukan akhir proses pembelajaran, melainkan titik awal pembentukan karakter dan kemampuan menciptakan peluang.

“Menjadi mahasiswa bukan tujuan akhir, melainkan pintu gerbang untuk menjelajah ilmu pengetahuan, menempa karakter, mengasah daya juang, membangun jejaring, dan memupuk semangat berwirausaha,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan sekitar 14 persen pekerjaan akan hilang akibat otomatisasi, sehingga mahasiswa perlu menjadi pencipta lapangan kerja.