Scroll untuk baca artikel
Berita

Universitas Paramadina Kembali menjadi Mitra kegiatan Science Film Festival 2024

Redaksi
×

Universitas Paramadina Kembali menjadi Mitra kegiatan Science Film Festival 2024

Sebarkan artikel ini
Science Film Festival 2024
Science Film Festival 2024

Universitas Paramadina kembali menjadi mitra utama dalam Science Film Festival 2024 yang diselenggarakan oleh Goethe-Institut, menekankan pentingnya tema “Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular” dalam menghadapi krisis iklim global.

BARISAN.CO – Universitas Paramadina kembali menjadi salah satu mitra utama dalam Science Film Festival (2024 yang diinisiasi oleh Goethe-Institut, dengan mengangkat tema mengenai “Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular”.

Science Film Festival (SFF) 2024 melalui film film internasional dan sejumlah eksperimen sains yang menyenangkan akan menjangkau siswa – siswi SD sampai SMA di 100 Kabupaten/Kota secara hybrid mulai dari 15 – 30 Oktober 2024, dan akan menjangkau kota dan kabupaten seperti Ambon, Bandung, Buol Toli-Toli, Deli Serdang, Ende, Fakfak, Karo, Matauli, Pandan, Poso, Pulau Buru, Surabaya, Waibakul, Yogyakarta, dan masih banyak lagi.

Penyelenggaraan Science Film Festival di Indonesia yang telah memasuki tahun kelima belas, menunjukkan komitmen besar dari Goethe-Institut Indonesien dalam mempopulerkan sains dan membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya lingkungan hidup.

Prof. Didik J. Rachbini, Rektor Universitas Paramadina mengatakan tahun 2024 menjadi tahun kelima belas Universitas Paramadina ikut terlibat melalui peran aktif mahasiswa sebagai tim penyelenggara Science Film Festival di Indonesia.

“Kerja sama ini juga merupakan kerja nyata Universitas Paramadina untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang madani,” terangnya.

Prof. Didik juga menambahkan harapannya terhadap Science Film Festival semoga SFF dapat menjadi inspirasi bagi seluruh anak di Indonesia untuk mencintai ilmu pengetahuan, inovasi, dan lingkungan hidup,

Tema yang diangkat tahun ini menegaskan mengenai kebutuhan mendesak akan aksi–aksi lingkungan yang tak sekedar menyasar pada penurunan emisi gas rumah kaca global demi menjawab tantangan perlindungan iklim.

Direktur Goethe–Intitut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel, saat pembukaan pada Selasa, 15 Oktober 2024 di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbudristek, Jakarta, menyampaikan Science Film Festival mengangkat beragam karya film internasional yang berfokus pada pentingnya konsep nol bersih dan ekonomi sirkular untuk mengatasi tantangan akibat krisis iklim.

Kami percaya sains dapat menjadi sesuatu yang baru dan menyenangkan. Melalui film bertopik ilmiah dari berbagai negara, kami ingin memantik kreativitas dan inspirasi anak dan remaja di Indonesia, serta negara-negara di ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika agar lebih banyak generasi muda yang ingin mempelajari dan mencintai Sains.

Ina Lepel, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, menyatakan, “Dalam rangka mewujudkan masa depan yang berkelanjutan tema festival tahun ini, ‘Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular’ amat relevan dengan perkembangan terkini.

Inovasi ilmiah mengambil posisi penting dalam mencapai visi masa depan ini dan membantu kita semua menurunkan jejak karbon serta mendorong praktik hidup yang berkelanjutan.

Baik Indonesia di ASEAN maupun Jerman di Uni Eropa, kedua negara menjadi pemimpin dalam upaya tersebut.

Melalui kerja sama yang setara, Indonesia dan Jerman dapat memadukan upayanya dan berkontribusi mewujudkan emisi nol bersih dan ekonomi sirkular yang lebih kuat”.

Science Film Festival di Indonesia tahun ini didukung oleh sejumlah mitra utama, yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kedutaan Besar Republik Federal Jerman; Rolls – Royce; Universitas Paramadina; Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya; Universitas Negeri Jakarta; dan Universitas Kristen Satya Wacana.

Saat pembukaan Science Film Festival yang dilaksanakan di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud Ristek, Jakarta, Ibu Fatchiah E. Kertamuda – Wakil Rektor Universitas Paramadina Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyampaikan bagaimana kontribusi Universitas Paramadina terhadap lingkungan.