Scroll untuk baca artikel
Terkini

Viral Masuk Masjid Harus Bayar Rp5000, Begini Penjelasan Kepala Dinasnya

Redaksi
×

Viral Masuk Masjid Harus Bayar Rp5000, Begini Penjelasan Kepala Dinasnya

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Beredar video perdebatan yang viral di media sosial tentang warga yang ingin salat di Masjid Terapung dalam kawasan Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat harus membayar Rp5000.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @terangmedia menampilkan perdebatan dengan penjaga yang mewajibkan pembayaran uang kontribusi kepada setiap tamu uang hendak sholat dan masuk masjid.

Perekam video yang diketahui bernama Herdy Anto mempertanyakan kenapa ia harus membayar untuk sholat.

“Sholat bayar. Masuk masjid bayar?,” katanya.

Sang penjaga kawasan ini menjawab jika sholat tidak harus membayar, dan masuk masjid pun tidak harus membayar, namun masjid berada di dalam objek wisata, sehingga dikenakan biaya masuk OW pantai Carocok.

“Sholat ndak bayar, masuk masjid juga ndak bayar, tapi ini sudah masuk kawasan (OW pantai Carocok),” terdengar jawaban sang penjaga dalam video tersebut.

Biaya yang dikenakan sebagai uang kontribusi diketahui sebesar Rp5 ribu untuk setiap tamu yang masuk ataupun ke masjid.

Dituliskan juga bahwa sebelumnya letak tenda berada di samping masjid (jalan menuju pantai Carocok), namun kini dipindahkan ke depan masjid hingga orang yang hendak masuk ke masjid pun harus membayar.

Dalam Caption yang menyertai video tersebut @terang media menuliskan bahwa penjelasan penjaga OW pantai Carocok terkait pemungutan uang kontribusi bagi orang yang hendak masuk masjid adalah perintah Bupati.

“Penjelasan dari petugas, ini perintah dari bupati pesisir selatan, silahkan komplain ke bupati,” tulisnya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan Suhendri Zainal mengatakan, retribusi tersebut bukan retribusi masuk masjid, itu adalah retribusi masuk kawasan destinasi wisata.

“Kebetulan, lokasi yang memungkinkan yang tidak ada kebocoran yang tidak ada bisa orang bermain di sekitar situ (lokasi masjid),” katanya dinukil dari katasumbar.com, Jumat (13/5/2022).

Ia menambahkan, pada jam tertentu waktu salat zuhur, asar dan jumat itu digratiskan untuk masuk.

“Orang kan kadang-kadang datangnya jam 10, atau jam 3 dan ada yang bercelana pendek katanya mau salat,” ujarnya.

Ia menyebutkan, masjid ini (Terapung) dibangun sebagai salah satu daya tarik objek wisata di pantai Carocok.

“Sekali lagi retribusi itu masuk kawasan wisata, yang di viral kan itu seolah masuk masjid bayar,” ujarnya.

Suhendri mengungkapkan alasan melakukan pemungutan retribusi di depan masjid.

“Kenapa di sana posisinya, karena kita belum ada pagar untuk semua kawasan itu, untuk menghindari kebocoran pendapatan asli daerah (PAD), menghindari orang bisa menggendong melalui pintu-pintu tikus itu, di sana bisa kita tutup peluang sekalian bisa meningkatkan PAD,” kata dia.

“Kalau orang memang mau salat asar misalnya, atau mau salat zuhur, dia mau salat zuhur tetapi datang sudah jam setengah tiga kita akomodir juga, tidak semua yang seperti itu,” jelasnya. [rif]